Maafin Anya

7K 686 37
                                    

Tidak apa-apa. Kita masih manusia yang sering salah dalam langkah. Tidak apa-apa. Menangislah agar hatimu reda. Semuanya akan segera sirna. Percayalah.

Rangga Ini Anya
@Sarifatulhusna09

.
.
.

Cukup lama menunggu. Pintu IGD terbuka, menampilkan seorang Dokter yang keluar terburu bersama seorang perawat. Rangga segera berdiri tegak diikuti Lea didekat kursi tunggu. Sorot keduanya sama-sama mengharapkan kabar baik saat ini.

"Keluarga pasien?"

"Saya suaminya."

Dokter menatap sejenak. Menerima sebuah foto dari suster yang tidak Rangga mengerti. Berwarna gelap dan menampilkan seperti ... apa itu?

"Alhamdulillah pendarahan di kepala pasien sudah berhasil kami tangani, namun selain bagian kepala." Jeda sejenak. Dokter memperlihatkan apa yang dari tadi menjadi pertanyaannya. Jantung Rangga berpacu, menunggu. "Kami melakukan USG dan foto Rontgent. Dari hasilnya kami melihat ada masalah pada lambung pasien. "

"Lambung?" Pikiran Rangga mulai carut marut. "Ini karena kecelakaan tadi, Dok?"

"Bukan. "

"Ini karena pasien sebelumnya terkena Terkena Tukak Lambung dan tidak diberikan obat, kondisi dinding lambungnya menjadi terkikis." Rangga memejamkan mata sejenak. "Obat yang dikonsumsi pasien dalam rentang waktu hampir dua bulan secara terus menerus menyebabkan terjadinya infeksi hingga kebocoran."

Obat?

"Istri saya hanya mengonsumsi kapsul kecantikan. Apa itu penyebabnya Dok?"

"Kaspul kecantikan?" Lea menyeletuk. Tidak menyangka Anya mengkonsumsi kapsul kecantikan.

"Apa Anda membawa obatnya?"

Rangga menggeleng pelan. Kapsul itu sudah dibuangnya. Namun, ia ingat menyimpan beberapa kapsul itu. Rangga merogoh saku celananya, ia sedikit lega melihat dua kapsul yang disimpannya dalam plastik putih.

"Ini, Dok."

Bagi Dokter tidak butuh waktu lama untuk memastikan itu obat apa. "Ini salah stau obat Pereda nyeri. Bukan kapsul kecantikan. Jika benar istri Anda meminum ini, sepertinya dia telah ditipu. Mengonsumsi obat inilah yang membuat dinding lambungnya menipis dan bocor."

Runtuh.

"Jika lambung pasien tidak segera di operasi, isi lambung akan keluar ke rongga perut pasien dan menyebabkan peritonitis. Jika dibiarkan akan berakibat sangat fatal dan akan ada kerusakan pada organ perut."

Mereka terpaku.

Mata Rangga memerah. Rasanya dadanya disekat sesuatu yang besar hingga begitu menyiksa dan membuatnya tidak bisa untuk bernafas normal.

"Jika Anda setuju pasien menjalankan operasi, kami akan mengatur segera jadwalnya hari ini. Bagaimana?"

"Lakukan Dok. Lakukan sebaik mungkin dan tolong selamatkan istri saya."

"Baik, setelah adminstrasi diurus kami akan mengatur jadwal operasi pasien."

***

Tidaklah Allah memberikan cobaan, kesulitan, kepedihan bahkan kesedihan tidak lain untuk menghapus dosa hamba-Nya.

Rangga sadar ini adalah ujian untuk keluarga kecil mereka. Untuk mengokohkan lagi rumah tangga mereka dan menghapuskan dosa jika mereka sama-sama mampu bersabar melewatinya.

Untuk itu Ia berusaha lapang menerima apapun yang Allah berikan saat ini.
Namun, seberapa ia sabar menerima, pikirannya dipaksa berpikir keras usai membayar biaya operasi untuk Anya. Tiga puluh juta. Bukan angka yang kecil. Rangga menarik cukup banyak uang dari ATM-nya. Ia hanya takut, uangnya tidak cukup.

Rangga Ini Anya✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang