6. ada apa?

21K 2.5K 89
                                    





Masih sama seperti kemarin kemarin, sikap acuh bian tak mencair sedikit pun.

Bilqis mengaji setelah asar di ganti jadwal nya karena guru nya bentrok oleh kegiatan lain.

Bilqis berjalan menuruni tangga, dengan Bian yang berada di meja makan. Memakan makanan dari luar sedangkan di samping nya ada masakan Bilqis yang tak ia sentuh sedikit pun.

Sedih? Sudah pasti. Namun bukan Bilqis jika tidak memaklumi dan memaafkan orang lain ralat suaminya sendiri.

"Kak Bilqis ngaji dulu ya," ia mengulurkan tangan ke Bian.

"Gak usah." Singkat nya.

Bilqis menarik tangan nya lagi lalu berjalan keluar.

"Kalo abang suruh jemput aku, gak usah jemput." Bian hanya melirik sedikit saja.

Lalu mata laki laki itu melirik masakan Bilqis yang berada di samping nya, menggiurkan!

Selama ia menikah dengan Bilqis dirinya selalu memakan mie instan dari luar. Padahal Bilqis sudah memasak untuk nya.

Sadar tak sadar tangan kekar itu mengambil masakan Bilqis dan memasukan ke mulut nya "enak,"

Hingga makanan itu ludes tak tersisa. Yang tersisa hanya mie instan yang tadi Bian pesan dari luar.

..

"Van gue jahat gak sih?" Laki laki itu mengelus batu nisan sabahat nya, Nevan.

"Gue- gue takut dia ninggalin gue juga, jadi gue gak mau jatuh cinta sama siapa pun!"

"Van .... Kalo gue keterlaluan tolong bilang Tuhan hukum gue Van. "

"Semenjak lo pergi emosi gue gak stabil Van .. Ahahaha lo ketemu bokap gue ya? Bilangin ke dia kalo anak nya kangen banget,"

"Lo disana gimana? Bahagia pasti kan? Semoga iya."

"Gue pamit dulu ya, besok pasti kesini lagi, see you brother." Ucap nya pergi sebelum pergi ia mencium nisan milik sabahat nya itu.

**

Ketika adzan magrib Bian sampai rumah bersamaan dengan Bilqis yang di bonceng motor dengan seorang laki laki?

Bian masuk terlebih dahulu.

"Makasih banyak ustadz." Bilqis menangkup kedua tangan nya di depan dada.

"Afwan, lain kali suruh mahram mu untuk jemput. Karena perempuan gak baik keluar magrib magrib gini." Saran dari ustadz itu.

"Siap ustadz."

Ustadz haydar namanya, ia berusia 25 tahun, tapi wajahnya terlihat seperti umur 20 tahunan. Tampan? Banyak yang bilang.

"Yaudah Bilqis masuk dulu ya." Ustadz haydar hanya mengangguk saja dan keluar dari pekarangan rumah Bilqis.

Ceklek.

"Assalamu'alaikum."

tak ada jawaban lalu Bilqis berjalan menuju kamarnya.

Didepan pintu kamar Bian ada yang menerik paksa Bilqis hingga tubuh nya mentok ke tembok.

"Siapa? " Tanya Bian dingin.

A B I A N : Insaf Boy  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang