❇ 𝐊𝐞𝐫𝐚𝐠𝐮𝐚𝐧 ❇

5 5 0
                                    

" Tak ada yang tak pernah
ragu didunia ini."

.
.
.

Happy Reading

.
.
.

Bulan terkejut, melihat Adira berdiri didepannya. Penyamaran resmi ketahuan kah?

"Adira?" tegur Bulan.

"Lo, Siapa lo sebenernya?" tanya Adira waspada.

"Aku Bulan." kata Bulan.

"Tuan Putri?"

Bulan melihat Surya dan Bintang secara bergantian. Ahh... Ternyata memutuskan untuk jalan-jalan dengan Surya itu sebuah kesalahan. Apakah ia harus membongkar statusnya?

Bulan mengangguk. Adira buru-buru menundukan kepalanya. Ia takut-takut terdiam ditempatnya. Gadis ini sudah dua kali membuat Bulan ada di posisi kebingungan.

"Maaf atas kelancangan saya."

"Adira...."

"Bawa dia pergi!" potong Surya. Ia nampak memperlihatkan wajah datarnya yang kentara. Bulan bisa merasakan aura dingin Surya menghujam kulitnya.

Para bodyguard itu membungkuk patuh. Setelahnya mereka membawa Adira dari sana. Bulan dan Bintang terkejut tentu saja. Kenapa Surya bertingkah seperti ini?

"Surya, itu Adira mau kamu apain?"

"Anak orang itu woy." Pekik Bintang pada Surya.

"Lo sebaiknya lo juga jauhin dia." kata Surya dingin sebelum pergi meninggalkan Bulan dan Bintang.

"Kenapa aku mesti jauhin Adira?" tanya Bulan yang seketika membuat Surya berhenti.

"Dia nggak baik buat lo!"

"Surya..."

"Bulan!!!" tegas Surya seakan perkataannya tak ingin ditentang. Setelahnya Bulan membungkam mulutnya ia terdiam ditempat melihat Surya yang telah jauh melangkah memasuki sebuah limousine.

Bintang menepuk pundak Bulan sehingga Bulan mengalihkan pandangannya pada Bintang. "Jangan murung dong. Lo kan udah tau tempramennya emang kayak gitu." Bintang mencoba menenangkan Bulan.

Bulan tersenyum pada Bintang. Benar, Kata Bintang, tempramen Surya memang seperti itu. Ditambah kejadian Galaksi dulu yang selalu membuat Surya tambah waspada.

Tapi, haruskah Bulan selalu mentolerir sikap Surya?

Kadang Bulan sendiri merasa dirinya masih labil. Bulan semakin meragukan perasaan Surya padanya. Apakah lelaki itu hanya berusaha untuk mencintai Bulan dan mensukseskan keinginan orang tua mereka untuk membangun hubungan bisnis?

Hentikan pikiran tak masuk akal itu Bulan!!!

Di balik tembok itu seseorang tengah merapat dengan ponsel di telinganya.

"Untuk kali ini berhenti dulu mengawasi Tuan Putri."

"Laksanakan!"

Setelah memastikan keadaan orang itu kabur. Bulan entah mengapa merasa tertarik untuk melihat kebelakang. Tidak ada siapa-siapa. Tapi, Bulan merasakan aura asing itu keluar lagi dan menjauh.

❇❇❇

Surya datang diistana. Tanpa kata ia langsung berjalan kearah yang tentu bukan kamarnya. Lebih tepatnya ia berjalan ke bangunan yang namanya Paviliun Crystal. Bangunan dimana biasanya tempat orang setengah bangsawan tinggal di Kerajaan Semesta.

I'M PRINCESS? IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang