.
.
.Happy Reading
.
.
.Pagi itu Luna bangun seperti biasa Bulan yang baru saja datang langsung membacakan agenda kegiatan Luna seperti yang diarahkan oleh madam Sia. Madam Sia sampai memuji Bulan karena mudah beradaptasi dengannya. Padahal Bulan sendiri sudah tak asing dengan kegiatan harian tuan Putri.
Akhirnya mereka berangkat kuliah bersama tanpa ada sedikitpun kecurigaan pada mereka yang sudah berganti posisi lagi.
Mereka bertemu Rechill dihalaman kampus, Bulan menatap lamat-lamat gadis itu. Wajahnya yang dingin polos itu masih sama seperti yang ia lihat saat pertama kali mengambil keputusan untuk menjadikannya pengawal pribadi.
"Rechill, perkenalkan ini asisten baru yang di rekomendasikan sama Surya. Namanya Luna!" kata Luna yang memperkenalkan Bulan pada Rechill.
Bulan menjulurkan tangannya. "Luna!" katanya. Tapi Rechill tak kunjung menjabat tangannya dan mahal menyipit curiga.
"Tuan Putri, dia..."
Menjawab kebingungan Rechill, Luna mengangguk. Membuat Rechill mendengus kesal dan langsung memalingkan muka. Ia kesal.
Tapi bukannya marah Bulan malah tersenyum melihat kelakukan Rechill. Ia bangga karena ia memang tak salah memilih orang. Gadis ini seperti menteri Arcana, mereka setia pada tuannya.
Yah... Meskipun agak malu sedikit karena jabatan tangannya tidak diterima.
"Yang mulia!" panggil Rechill.
"Bulan!" ralat Luna dengan tegas yang langsung membuat Rechill bungkam. Menyadari suasana canggung diantara Rechill dan Luna, Bulan langsung memberikan kode pada Luna untuk kembali mencairkan suasana diantaranya dan Rechill.
"Btw, ini ada apa?" tanya Luna akhirnya setelah ia beradu argumen dengan mata bersama Bulan.
Rechill langsung menatap Luna ceria lalu mensejajarkan jalannya dengan Luna. Kala melihat Bulan wajahnya langsung berubah menjadi dingin kembali.
Ia berdeham. "Katanya, 3 hari lagi bakal ada festival tahunan kampus. Pasti seru!"
"Oh..." Luna menanggapi dengan dingin. Hal itu kembali membuat Bulan geram sendiri.
Sekarang ia heran selama tiga hari dulu bagaimana bisa dia tidak ketahuan?
"Festival tahunan?" tanya Bulan yang berusaha memancing Rechill untuk bercerita lebih lanjut.
Dengan ogah Rechill berkata. "Iya!"
"Festival itu kayak gimana yah?"
Meski Gengsi Rechill tetap menjelaskan. "Festival yang diadakan sama kampus setahun sekali untuk memperingati hari ulang tahun Kampus."
"Wah pasti meriah banget."
"Tentu!" jawab Rechill excited, tepi sesaat kemudian ia sadar dan berdeham lalu kembali memasang wajah dinginnya. "Tapi..."
Bulan dan Luna saling beradu tatap setelah mendengar kata penuh keraguan dari Rechill.
"Tapi kenapa?" tanya Luna.
Rechill menatap Luna dengan serius. "Rumornya, setiap abis malam puncak beberapa mahasiswi akan hilang."
"Hilang?" gumam Luna kebingungan.
Rechill mengangguk yakin. "Iya, bener-bener lenyap nggak ada kabar. Kayak di bawa alien keluar angkasa."
"Alien? Ngaco kamu." kata Bulan reflek.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M PRINCESS? II
Romance𝐌𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐁𝐮𝐥𝐚𝐧, 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐛𝐚-𝐭𝐢𝐛𝐚 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐓𝐮𝐚𝐧 𝐏𝐮𝐭𝐫𝐢 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐥𝐚𝐦. 𝐇𝐚𝐫𝐢 𝐢𝐭𝐮 𝐁𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐠𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐚𝐦𝐚𝐫 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐑𝐚𝐤𝐲𝐚𝐭 𝐛𝐢𝐚𝐬𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐫𝐮...