.
.
.Happy Reading
.
.
."Anjir... Jangan gegabah!"
Bulan menggeleng. "Kita jadiin situasi ini jadi keuntungan buat kita."
"Lo nggak bermaksud buat bongkar rencana kita dulu biar gue dihukum sama pihak kerajaan kan?"
Bulan langsung menyentil dahi Luna. "Nggak gitu..."
"Terus?"
"Kita buat situasi dimana kamu adalah orang yang nggak sengaja di foto paparazi dulu dan aku yang ngebuat keputusan untuk go public demi keselamatan kita berdua. Buat situasi dimana kita akan dapat membuat suasana haru. Kalo mereka udah masuk ke situasi buatan kita, kita usul agar kamu tinggal di istana. Makin deket lokasi kita makin dikit kemungkinan kita ketauan."
"Ah... Jadi, nanti kita berdua juga akan ke istana. Lo nggak manfaatin situasi ini buat nusuk gue dari belakangkan?"
Bulan menghela napas. "Liatin warna suara Aku!"
"Aku, Bulan berjanji, nggak bakal nusuk Luna dari belakang."
Warna suara putih yang mendominasi membuat Luna tersenyum simpul.
"Ok, gue setuju."
Senyum Bulan akhirnya terbit. Tapi beberapa menit kemudian luntur kembali seraya berkata. "Mereka dateng!" ia melihat Warna aura mereka mengguar dari luar dan sangat pekat. Itu berarti mereka benar ada di luar.
Bulan dan Luna saling mengangguk.
"Lagian kenapa kamu ada disini? Bukannya aku udah minta buat jangan keliatan sama orang-orang terdekat aku."
"Maaf tuan putri!"
"Sekarang udah kayak gini, kamu mau kayak gimana lagi?"
"Lihat tuan putri, saya udah nyamar seperti saran tuan putri. Saya tidak pernah menyangka akan bertemu tuan putri lagi."
Bulan menghela napas kasar. "Setelah ini, jauhin Bintang. Dengan begitu kamu bakal selamat. Ok, nanti aku bakal cariin universitas lain untuk kamu. Gimana?"
Diluar sana Bintang nampak mengepalkan tangannya tak terima, yang membuat Surya yang menyadarinya heran sendiri.
"Sekali lagi terimakasih tuan putri."
Brak...
Bintang yang tak tahan langsung mendobrak pintu. Hal itu membuat Surya sendiri tak paham dengan tindakan impulsifnya.
"Bintang!" gumam Luna dan Bulan yang 'terkejut'.
"Apa rencana kalian sebenarnya?" ketus Bintang dingin.
❇❇❇
Kali ini suasana hening mendominasi di sebuah caffetaria. Baik Bulan, Luna, Surya, dan Bintang tak ada pergerakan yang menampakkan mereka akan memulai pembicaraan.
"Kalian jangan coba-coba nge hukum Luna!" ancam Bulan.
Surya nampak melihat Bintang dengan seksama dia masih terdiam dengan ekspresi yang sulit diartikan. Akhirnya ia menghela napas dan memutuskan untuk berbicara.
"Coba ceritain semuanya!" pinta Surya.
Bulan langsung membuka mulutnya. "Waktu itu..."
"Bukan kamu!" potong Surya, kemudian tatapan mengintimidasi miliknya mengarah kearah Luna.
Luna yang menyadari itu langsung berkata. "Waktu saya lagi kekampus buat daftar ulang. Setelah tiba-tiba saya dikerumunin banyak orang. Saya juga bingung. Akhirnya setelah liat berita saya tau. Rupanya saya disangka Tuan Putri Bulan."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M PRINCESS? II
Romance𝐌𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐁𝐮𝐥𝐚𝐧, 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐛𝐚-𝐭𝐢𝐛𝐚 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐓𝐮𝐚𝐧 𝐏𝐮𝐭𝐫𝐢 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐥𝐚𝐦. 𝐇𝐚𝐫𝐢 𝐢𝐭𝐮 𝐁𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐠𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐚𝐦𝐚𝐫 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐑𝐚𝐤𝐲𝐚𝐭 𝐛𝐢𝐚𝐬𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐫𝐮...