❇ 𝐋𝐮𝐧𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐁𝐮𝐥𝐚𝐧 ❇

7 4 1
                                    

" Ada batasannya."

.
.
.

Happy Reading

.
.
.

Rechill merasakan keanehan atas sikap Bulan yang lambat laun berubah. Entahlah sejak kapan Rechill juga tidak paham kenapa? Apakah Rechill melakukan kesalahan?

Tapi Rechill rasa semenjak ia mendeklarasikan bahwa dirinya akan membongkar penyamaran sikap gadis itu berubah. Tidak hanya di kampus tapi juga di istana. Jangan bilang hanya Rechill yang merasakan itu. Dan juga ia menjadi lebih dekat dengan Adira. Sekarang Rechill merasa di acuhkan.

Saat ini pun dia hanya main berdua dengan Adira. Akhirnya Rechill pergi ke taman sendiri pengawal bayangan juga sudah mengikuti Bulan sedari tadi jadi tak perlu ada yang Rechill khawatirkan sekarang.

Saat itu ia berpapasan dengan Surya dan Bintang. "Kebetulan ketemu sama lo." ujar Bintang. "Ada yang mau kita tanyain, bisa pergi ke rooftop gedung Satu nggak? Abis ini? Ada yang mau gue omongin."

"Soal Tuan putri?" tanya Rechill.

Surya mengangguk kecil. Setelahnya mereka berdua pergi begitu saja seakan tidak terjadi apa-apa. Bahaya jika tersebar Rumor tidak mengenakan tentangnya.

Setelah itu mereka bertemu di rooftop gedung satu. Disana nampak bersih dan menampakkan pemandangan area gedung fakultas hukum yang sangan rimbun dan hijau.

Mereka terdiam sebentar sebelum Bintang memecahkan keheningan. Harusnya Bulan ada disini sebagai penengah. Mana Rechill dan Surya sama-sama pendiam.

"Soal Bulan. Lo juga taukan udah tiga hari dia agak berubah. Itu bukan cuma perasaan gue, kan?"

"Gue juga ngerasain hal yang sama." kata Rechill pada Bintang. "Rasanya kayak ada dua orang yang berbeda dalam satu identitas yang sama." lanjut Rechill.

"Bintang, lo tau sesuatu tentang Bulan nggak?" tanya Surya.

"Gue deket sama keluarga istana Angkasa cuma nggak sedekat yang lo pikir."

"Gue malah berpikir Bulan punya Bipolar." celetuk Rechill.

"Waktu ke istana Galaksi nggak ngasih tahu kalo Bulan punya riwayat bipolar." jelas Bintang.

"Mungkin aja ini cuma perasaan kita. Jangan terlalu serius. Atau mungkin gara-gara dia harus membongkar upaya penyamarannya jadi dia berusaha buat ngejauh dari orang-orang nggak penting dihidupnya sampe karakternya itu kebawa ke kita." ucap Rechill.

"Bisa jadi."

"Atau dia sebenernya bukan dia." Rechill dan Surya sontak menatap Bintang.

Praduga macam apa itu?

❇❇❇

"Rechill kayaknya curiga sama lo." kata Sekar.

"Dia anak yang peka, gue nggak bisa terlalu dekat sama dia."

"Sekarang lo balik lagi ke posisi lo, terus Bulan mau lo apain?"

"Gue itu Bulan, Kar! Dan nama dia Luna!"

Sekar langsung menggigit bawah bibirnya karena gertakan Luna tadi. "Sorry, gue belum terbiasa manggil lo Bulan."

"Whatever, tapi dia, gue udah sediain rumah buat dia. Dan dia juga bakal tetep ngampus disini as Luna. Berkasnya udah diurus sama Zio." jelas Luna

"Baguslah!"

Grep...

Bahu Luna dipegang seseorang yang membuat dirinya dan Sekar tersentak kaget. Perlahan mereka membalikkan tubuhnya dan menemukan Surya disana.

I'M PRINCESS? IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang