Chapter 26

1.5K 180 31
                                    

Pagi itu di kediaman keluarga Kim tengah melakukan sarapan bersama. Beberapa candaan di lontarkan kepada Junsu dan tawa renyah itu menjadi nada indah di pagi ini.

"Halmeoni dengar hari ini Junsu mengikuti perlombaan dance, dan Kau tampil diurutan pertama kan?" Kata Nyonya Kim kepada Junsu yang kini asik memakan makanannya.

Junsu mendongak, menatap Nyonya Kim dengan kedua mata berbinar cerah, laku dirinya mengangguk dengan semangat. "Nde, Halmeoni"

"Makan yang banyak agar stamina mu menjadi kuat." Ujar Nyonya Kim yang langsung mendapat anggukan antusias dari Junsu, lalu kemudia disusul kekehan kecil dari semua orang yang berada disitu.

Kini beralih pada Tuan Kim yang bersuara dan itu ditunjukan kepada Iren selaku putri sulung nya. "Berhenti membuat keributan dan berikan sumbangannya." Katanya tanpa mengalihkan pandangan dari makanan miliknya.

Irene yang mengerti arah pembicaraan sang Ayah yang ditujukan kepadanya menyahuti, "Bagaimana itu akan membantu? Ini diluar kendali, jadi, aku akan memerlukan dana cadangan."

"Appa menginvestasikan 80juta dollar untuk yayasan itu." Kata Tuan Kim masih tetap fokus pada makanannya.

"Keuntungan yang diperkirakan mencapai lebih dari 100 juta dollar." Sahut Mingyu.

Tuan Kim menghentikam aktivitas makannya dan kini menatap Mingyu dengan tatapan tidak percaya. "Menginvestasikan 80 juta dollar dan mendapatkan 100 juta dollar? Kau bilang itu menghasilkan keuntungan?"

"Kita tidak menjalankan yayasan untuk bisnis."

"Kau menggurui Appa? Darimana kau mendapatkan keangkuhan itu?!"

Kim Mingyu hanya bisa mengulum senyum maklum, sudah terbiasa dengan ceramah sang Ayah di pagi hari ini. Memang begitulah tempramen sang Ayah.

"Sudahkan, aku yakin mereka akan mengerti. Kau telah memberikan ceramah setiap kali sarapan, hentikan itu sekarang" sahut Nyonya Kim yang sudah jengah mendengar pembahasan setiap mereka melakukan sarapan itu.

"Junsu-ya, semangat untuk hari ini, Halmeoni menunggu piala terbaik mu." Ujar Nyonya Kim kepada Junsu yang langsung di beri dua jempol olehnya.

Lain hal dengan keluarga Minghao, pagi ini Minghao bangun terlambat sedangkan suaminya itu sudah lebih dulu berangkat bekerja dan tidak membangunkannya. Minghao keluar ketika melihat semua anggota keluarganya tidak ada.

"Eomma~"

Nyonya Xu yang tengah menjemur pakaian menoleh ke arah Minghao. "Eoh, kau sudah bangun?"

"Nde, dimana Yunho? Aku tidak melihat nya sedaritadi." Tanyanya sembari menghampiri sang ibu.

"Ahh, dia berangkat ke sekolah pagi-pagi sekali, katanya dia harus mengurus persiapan lomba disekolahnya." Jelas Nyonya Xu dan Minghao hanya mengangguk mengerti.

"Aku akan bersiapa terlebih dahulu, sepertinya aku sedikit terlambat bekerja hari ini." Katanya dengan terburu-buru dan Nyonya hanya memberi respon anggukan, lalu melanjutkan kembali pekerjaan nya.

...

Persiapan perlombaan dance akan segera dimulai, seluruh peserta sedang melakukan pemanasan tak terkecuali Junsu. Dia sangat antusias sekali dengan perlombaan ini, dia melihat banyak peserta yang seumuran dengannya dan juga ada yang lebih tua.

"Permisi~ apakah kau sudah mendapatkan snack? Ini ambil jika kau belum mendapatkannya, hanya tersisa 1 bingkisan Snack."

Junsu menolehkan kepalanya ketika seseorang berbicara, sepertinya itu salah satu pengurus sekolah yang sedang menjalankan tugasnya. "ahh, kamsahabnida hyung." Katanya sembari menerima bingkisan itu.

Last Promise [Wonwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang