Chapter 11

2.2K 249 44
                                    

Nb. Maaf banyak typonya
Yey cover baluuu dari kakak tercinta @sun1396 (gk bisa ngetag huwaa😭)

.

"Untuk apa kau datang kemari? Sudah ku bilang anggap ibumu mati." tanya seorang wanita setengah baya sembari meminum soju. Wanita itu juga setengah sadar, namun tak sepenuhnya mabuk.

Wonwoo menatap sang ibu dengan mata berkaca-kaca. Ia memang bukanlah seorang anak yang diharapkan, ia hanya beban untuk sang ibu. Bahkan sang Ibu tidak membiarkannya tinggal bersama.

"Tapi Eomma masih hidup!" ujarnya, yang langsung ditimpali dengan cepat oleh sang ibu. "Masa bodoh! Aku tidak pantas menjadi Ibu!"

Wonwoo menunduk, menahan sesuatu yang mendesak di pelupuk matanya. "Bayar saja uang kuliahku, aku tidak akan meminta apa-apa lagi." ujarnya kemudian.

"Mintalah kepada Orangtua Asuhmu!" jawab sang Ibu dengan santai, kembali menuangkan minum ke dalam gelasnya dan meneguknya sekaligus.

"Aku tidak harus merepotkannya terus menerus, sedangkan ibu kandungku sendiri masih hidup." ujar Wonwoo dengan kesal. Sang Ibu menatapnya dengan tajam dan dingin.

"Mereka sekarang orang tua mu dan mereka bertanggung jawab membayar kebutuhanmu."

"Eomma adalah orangtua kandungku, dan eomma bertanggung jawab memberiku biaya kuliah." selanya yang langsung menimbulkan amarah bagi sang Ibu.

Prang

Gelas yang ia pegang dilempar dan pecah, membuat Wonwoo terkejut. "Kau tidak melihat keadaan ku sekarang huh! Aku tidak pernah menganggap kau sebagai anak, begitupun sebaliknya. Jangan pernah berharap terlalu banyak padaku, jika kau tidak ingin sakit." jelasnya dengan dingin.

Wonwoo tersenyum miris mendengarnya, ia benar-benar tak diharapkan kehadirannya. "Teganya Eomma mengatakan itu padaku!" marahnya, sehingga ia tak mampu menahan tangisannya.

Wonwoo memutuskan untuk pergi dari sana dan kini dirinya tengah berdiri diatas sebuah tebing. Ia menatap hamparan laut yang luas, rasanya begitu sesak. Ia tak mampu memikirkan apapun lagi, mungkin dengan dirinya meloncat dari atas tebing ini, siksaannya akan berakhir. Ia akan bebas, tak perlu memikirkan apapun lagi.

Satu langkah ia maju dnegan perlahan, air matanya semakin deras mengalir. Ia semakin memajukan langkahnya, hingga kini dia berada diujung tebing. Hanya tinggal selangkah lagi, maka dirinya akan jatuh dari atas tebing ini. Namun, sebuah tangan dengan lembut menariknya.

Wonwoo terkejut dan menatap orang yang menyelamatkannya. "Jangan bermain-main di tempat seperti ini." ujarnya.

Wonwoo tak mengatakan apapun, ia menatap pria tersebut dengan sayu. "Pergilah ke tempat lain, jangan bermain disini. Arra"

"Seperti kau menyelamatkan ku saat itu, kau boleh memutuskan nasibku sekarang." ujar Wonwoo sembari menatap Mingyu yang masih bergeming.

"Aku tidak mengingatnya."

"Maka dari itu ingatlah mulai sekarang. Kebaikanmu menyelamatkan hidup seseorang. Dia istrimu sekarang." Mingyu menatap Wonwoo dengan seksama, mengamati wajah itu dengan dalam. "Kau harus memutuskan, entah akan menyelamatkanku seperti di masa lalu atau melepaskanku."

Last Promise [Wonwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang