Pertemuannya yang salah, sehingga terjadi sebuah ikatan 'Keluarga' yang tidak diharapkan. Demi kebahagiaan, ia rela menjadi orang jahat dan dibenci banyak orang.
Silahkan dibaca, saya gk pandai bikin sinopsis :(
Start = 31 Desember 2019
End = -
Cov...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
Hari ini Wonwoo memutuskan untuk pergi ke rumah sakit, karena dirasa kondisi tubuhnya yang semakin lama semakin lemah dan mudah lelah. Setelah kedatangan Soonyoung dan semangkuk bubur yang dibawanya, Wonwoo segera ijin untuk pergi keluar. Ia tidak mengatakan pada Soonyoung jika dirinya akan pergi ke rumah sakit, meskipun ia harus melakukan sesi debat terlebih dahulu dengan sahabatnya itu.
"Jeon Wonwoo."
Namanya dipanggil dan Wonwoo segera beranjak dari tempat duduknya dan segera pergi menuju ruang dokter untuk melakukan pemeriksaan. Selama sesi pemeriksaan itu dilakukan, Wonwoo tidak berhenti cemas. Hatinya terasa gusar dan tidak tenang, ada perasaan takut dalam benaknya. Ia mencoba memejamkan mata dan menarik nafas panjang untuk menenangkan hatinya yang tengah kalut.
Saat pemeriksaan telah ia lakukan, ia hanya perlu menunggu penjelasan dari Dokter terkait dengan sakit yang ia alami. Dalam hati ia terus berdoa, agar tidak terjadi hal buruk terhadap tubuhnya. Ia ingin meminta pada Tuhan untuk memberikan waktu lebih lama untuknya hidup, setidaknya hingga dirinya berhasil mencapai kata kebahagiaannya.
"Apa yang terjadi dengan tubuh saya Uisa-nim?" Tanya Wonwoo dengan kedua jemari yang saling meremat satu sama lain.
Dokter dengan nametag 'Kim Jongin' menatap Wonwoo dengan sendu. "Saya tidak bisa menyampaikannya sekarang, karena hasil tes kesehatanmu baru keluar lusa. Saya tidak bisa mengatakan diagnose saya, jika hasil tes belum diketahui." Jelasnya.
"Apakah ada kejanggalan pada tubuh ku hyung?" tanya Wonwoo dengan suaranya yang mulai bergetar, terlihat jelas bahwa dirinya tengah merasa ketakutan.
Jongin menunduk sebentar, jujur bahwa dirinya merasa begitu bimbang dan juga cemas dengan keadaan Wonwoo yang selama ini telah ia anggap sebagai adiknya. "Wonu-ya, dari hasil pemeriksaan yang kau lakukan dan juga keluhan-keluhan mu, jelas ada yang janggal dalam tubuhmu. Ada beberapa masalah di dalam perutmu. Tidak Wonwoo-ya, jangan sedih. Ini masih prediksi awal, hyung akan memastikan bahwa kau baik-baik saja dan hasil tes mu juga baik-baik saja. Percaya pada hyung."
Tidak, Wonwoo tidak sedih. Ia hanya merasa kecewa pada dirinya sendiri dan meratapi segala nasib yang tak berhenti menimpanya. Ia mengangkat wajahnya dan tersenyum tipis kepada Jongin. "Aku baik-baik saja hyung. Jikapun tidak, aku akan berusaha untuk terlihat baik-baik saja. Aku juga percaya padamu" ujar Wonwoo dengan senyum yang ia paksakan.
Jongin tau bahwa sosok didepannya hanyalah bersandiwara, ia jelas tau bagaimana sosoknya itu yang terlihat rapuh. Ia jadi teringat pada awal pertemuan mereka dulu. "Bagaimana kabarmu Won?" tanya Jongin mengalihkan pembicaraan, hanya ingin sekeda basa-basi sekaligus membuat sosok itu melupakan sejenak pembicaraan tadi.
Wonwoo tersenyum hangat, "Seperti yang kau lihat hyung. Eumm, bagaimana dengan Kyungsoo hyung dan Baby?" tanya Wonwoo yang terlihat begitu antusias saat menyebut nama 'Kyungsoo dan Baby', dan itu membuat Jongin tersenyum.