Chapter 5

2.2K 224 19
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Wonwoo dengan langkah yang lebar dan tergesa, berjalan menuruni tangga darurat. Tak ia pedulikan beberapa kali dirinya menabrak seseorang, ia membungkuk cepat meminta maag, lalu kembali berjalan dengan tergesa-gesa. Bahkan beberapakali dirinya hampir jatuh dan sudah dipastikan kakinya sedikit terkilir, terlihat dari langkah yang mulai terseok.

"Mingyu?" Lirihnya saat melihat sosok Mingyu yang berjalan menuju kafetaria dengan seorang lelaki kurus yang ia wanti-wanti untuk tidak mendekati suaminya.

Wonwoo melangkahkan kakinya dengan pelan, mendekat kearah dua orang yang kini telah duduk. Wonwoo memilih untuk memperhatikan dari jauh, ia bersembunyi di belakang tembok. Ia memperhatikan dengan seksama bagaimana senyum bahagia lelaki yang ia cintai itu menguar karena seseorang selain dirinya. Ada rasa sakit di dalam hatinya, serta kedua matanya bergetar menahan tangis.

"Kau bahagia sekali dengannya Mingyu? Begitu tidak bahagia kah kau bersamaku?" Ia melirih dalam hati, sembari terus menatap sepasang lelaki yang rupanya sedang berbincang sembari tertawa bersama.

Hatinya sakit, air mata tak tanggung-tanggung memgalir membasahi pipi mulusnya, tidak isakan dan hanya dalam diam ia menangis. Kedua telapak tangannya mengepak kuat. Ingin ingin berada di posisi lelaki tersebut yang telah membuat suaminya dapat mengumbar senyum lebar tanpa beban. Selama ini dirinya tak pernah mendapatkan senyum tanpa beban itu, yang ia temui hanya senyuman paksa serta tawa palsu yang sering suaminyanumbar untuknya.

'Ting'

Sebuah pesan masuk, Wonwoo menarik nafas panjang untuk menghilangkan sesak yang menghimpit dadanya dan menghapus linangan air mata di pipinya. Ia meraih ponsel disaku celana kain mikiknya dan membuka pesan masuk tersebut.

From. Jongin hyung

Datanglah kemari, hasil tes mu telah keluar

Reply

Membaca pesan singkat tersebut, sudut bibir Wonwoo terangkat. Ia ingin segera mengambil hasil tes miliknya, dan berharap kekhawatirannya akhir-akhir tidaklah terjadi. Sebelum dirinya beranjak pergi, Wonwoo mengingat sesuatu. Seharusnya ia mengajak Mingyu untuk mengantar dan menemaninya mengambil hasil tersebut. Ya, Wonwoo harus mengajaknya. Ia membalik badan dan menatap dua manusia yang masuh asik berbincang, dapat dilihat bahwa pembicaraan mereka sedikit serius. Wonwoo membuka kembali ponselnya dan mencoba menelpon Mingyu, sembari tatapannya terus terkunci kepada satu titik tersebut.

Dapat ia lihat Mingyu hanya menatap ponselnya dengan tatapan malas, ia tak kunjung mengangkat panggilan tersebut dan memilih mematikannya. Sedangkan Wonwoo tak kehilangan akal untuk menghubungi Mingyu kembali. Kali ini panggilan tersambung, dan Wonwoo tersenyum senang

Last Promise [Wonwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang