Happy reading 💕
📖📖📖
"Clara harus dandan yang cantik,"
"Pakai sepatu yang Saya kasih kemarin juga, ya?"
Clara tertawa di depan cermin, mendengarkan suara Sakha dari seberang sana yang juga sudah bersiap akan melakukan sesi upacara kelulusan nanti.
"Iya Sakha... cerewet deh,"
"Iya dong, Clara harus cantik ketika datang,"
"Sudah dulu ya, saya harus bersiap ke lapangan. Ditunggu kedatangannya, nona,"
Panggilan pun ditutup, namun senyuman dari bibir yang terpoles rona bibir itu tak pudar sama sekali.
"Den Sakha ganteng lo non, pakai pdu warna hijau gitu. Terlihat sangat gagah!" Santi mendeskripsikan bagaimana penampilan Sakha lewat video call tadi, sambil masih merias rambut panjang Clara.
"Iya kah? Wah, pasti Sakha paling tampan se batalyon," Ucapan Clara disambut tawa ringan oleh Santi.
"Nah, sudah non. Ayo bersiap, tuan dan nyonya juga sudah di depan,"
Santi menuntun Clara yang mengenakan dress kebaya selutut, menuju mobil yang sudah terparkir di depan.
*Ilustrasi
"Ayo sayang, pelan-pelan," Sambut Sang Mama yang kemudian menggandeng tangan Clara menuju mobil.
Setelah semuanya siap, mobil pun melaju menuju tempat tujuan.
~~~
"Wah ramainya," Ucap Clara yang bisa mendengar dan merasakan betapa menyenangkannya suasana di tanah lapang tempat dimana upacara kelulusan akan diadakan.
"Iya non, memang ramai," Jawab Santi sambil mendorong perlahan kursi roda Clara.
"Berhenti, Mbak,"
"Eh, kenapa non? Ibu sama Bapak sudah di depan sana, kita harus cepat menyusul,"
"Clara, lupa membeli bunga, ayo antarkan Clara membeli bunga,"
"Wah, yasudah deh ayo," Segera Santi memutar balikkan kursi roda menuju keluar tempat acara.
Terlihat di tepi jalan ada penjual bunga, segera ia menuntun Clara menuju toko itu.
"Yang ini saja deh, Mbak," Ucap Clara memutuskan, memilih sebuah bucket bunga yang lumayan besar.
Setelah melakukan pembayaran, mereka kembali segera masuk untuk menghadiri upacara.
Namun lagi-lagi kursi roda dihentikan, kini bukan Clara yang meminta berhenti, namun Santi yang menghentikannya sendiri.
"Non, saya tiba-tiba kebelet nih. Non Clara bisa kan tunggu saya di sini? Sebentar saja kok," Ucap Santi sambil memegangi perutnya, menahan keinginan buang hajatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACLES | PIERRE TENDEAN ✔️
Fanfiction[END] Pertemuan singkat di alam mimpi, dengan kebahagiaan yang mustahil jika dikatakan hanyalah sebuah mimpi belaka. "Bukan pertemuan kita yang ajaib. Tapi dirimulah keajaibannya," ------------------------- biggest rank : #1 for pierretendean Discla...