01#Tuan Arrogant

606 41 2
                                    

happy reading 🤗

"awal mula waktu terbuang juga, serta kata kata mutiara yang indah"

*
_* _
*
*
_Cut syifa azzahra_


"Astagfirullah dokter airin, zara lupa hari ini ada jam ngajar"

teriak seorang gadis  yang tampak kebingungan, sembari  berlari mengililingi ruangan. menyambar tas dan beberapa buku yang terletak tidak beraturan membuat gadis itu semakin kesusahan

"jangan panik zara, ini masih jam sembilan pagi"

airin yang sedang merapikan ranjang nya di buat geleng kepala dengan kelakuan zara, ada saja hal aneh yang gadis itu lakukan seperti sekarang  saat zara sedang asyik menyantap sarapan  pagi dengan tenang, malah zara tiba tiba teriak membuat jantung nya berolah raga

"justru karena sudah jam 9 pagi, aku telat hampir Satu jam ini"

setelah memakai sepatu putih andalanya, dan meraih sebuah selendang hitam. zara pun  berlalri kecil keluar ruangan

"zara berangkat dokter airin"
teriak nya lagi dari luar
syukur saja ia tidak perlu memakai pakaian seragam, hanya memakai baju  tunik berwarna novi lengan panjang  di padu celana kulot hitam karena tempat zara mengajar bukanlah di sekolah melainkan di balai desa dan tergolong dengan murid sedikit yaitu hanya 50 anak anak dari usia 7 sampai 12 tahun

maklum saja letak desa alahan yang memang strategis dan sangat jauh dari perkotaan di tambah lagi uluran tangan pemirintah yang belum sepenuhnya terlaksakan membuat para orang tua tidak bisa menyekolahkan anak anak mereka di tempat yang layak, saat itu dokter airin yang sudah lama  menjadi suka relawan di desa kecil ini meminta pertolongan nya agar bersedia menjadi guru sementara sebelum pemerintah mau mendirikan sekolah dan merekrut beberapa orang guru 

dan zara sangatlah bersyukur karena dirinya di terima dengan baik bahkan penduduk desa sangat ramahpadanya
walaupun  jurusan  yang zara ambil saat kuliah bukan lah guru, namun para orang tua begitu mempercayai anak anak mereka pada zara

"Assalamualaikum adik adik"

"waalaikumsalam kak zara"
jawab suruh murid dengan serentak dan tersenyum padanya seolah tidak terjadi apa apa

kakak adalah panggilan mereka untuk zara, kenapa tidak bu guru? itu karena zara semdiri yang minta pada mereka ia tidak nyaman dan merasa  tidak pantas mendapat panggilan tersebut aneh saja rasanya 

"kak zara  benar-benar minta maaf karena telat, kalian maafin  yaa"
zara berdiri sembari memasang wajah bersalah nya dengan tangan memohon karena sudah membuat mereka menunggu lama

"gak apa apa kok zara, mereka tadi sudah saya kasih tugas"

suara serak basah dari seorang yang tidak lagi muda mengalihkan pandangan zara

"pak ahmad"

zara mendekati lelaki yang selalu memakai peci dan baju kemaja jenis  batik tersebut, seraya mencium punggung tangan pak ahmad
pak ahmad adalah ketua desa yang sudah ia anggap seperti ayah sendiri karena memang sangat baik
 
oh iya, pak ahmad adalah rekannya mengajar juga, mereka hanya berdua. dalam seminggu zara mengajar hari senin dan rabu sedangkan pak ahmad hari selasa dan kamis untuk hari jum'at sampai minggu sekolah di liburkan

"maaf zara jadi repotin"

"tidak apa zara, oh iya hari ini sebaiknya sekolah pulang cepat"

" baik pak, zara akan pulangkan mereka pukul 11 nanti"
zara menanggapi sambil mengangguk pelan

Love In Profession[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang