23#menutup luka

81 10 0
                                    

Happy reading 🤗

Rintik hujan yang tiba tiba turun,menemani langkah kaki dua orang wanita yang saling bergandengan tangan menyusuri koridor RS Al-Ghazali

"Duh,kok malah hujan sih ra"
Ujar Alya menghetikan langkahnya saat Meraka sudah berada di tepi lorong  keluar dan masuk  RS

"Gimana dong Al,aku takut kak alzam tau kita ada disini"
Zara mengedarkan pandangannya melihat jenuh hujan yang turun mulai sangat deras

"Tenang aja di RS sebesar inimana mungkin kak alzam di tepi lorong RS"
Jawab alya santai

"Iya juga ya"
Pikir Zara,lagian dengan banyak nya manusia di sini sudah pasti sulit bagi alzam menandai mereka

Namun baru saja di buat yakin ,sebuah panggilan menyeruak seiring derasnya suara air hujan yang memanggil nama mereka

"Dok,,dokter Sean"
Alya dan Zara saling bertatapan saat melihat dokter berkaca mata tersebut yang memanggil nama mereka berdua ,kini berjalan mendekati

"Baru aja was was"
Gumam Zara dalam hati

  Sean melempar senyum ramah
"Kalian kok ada disini"
Tanyanya penasaran

"Eum,ada urusan"
Jawab Alya bingung

Sean mengerutkan keningnya
"Urusan,oh pasti abis ketemu alzam ya"
Tebaknya menatap Zara

Zara meremas ujung jilbabnya, melempar senyum terpaksa
"Enggak dok,tadi Alya ada tugas penelitian disini"
"Iya kan alya"
Zara melototi Alya agar mengiyakan

"Ah,iya,saya ada tugas dari kampus"
Alya mengangguk cepat

"Terus sekarang kalian mau pulang"
Sean menatap langit gelap,dan guyuran hujan yang membuat beberapa orang berteduh sejak tadi di  sekitar mereka
"Gak usah pulang dulu deh,mending ikut aku aja"
Tawar Sean menatap Zara dan Alya

"Tapi..itu kita.."
Alya mengagaruk pelipisnya memikirkan alasan

"Kita,apa?emang mau pulang  hujan hujan gini"
Sahut alzam yang tiba tiba datang dari belakang mereka
Zara segera membalikan badan,menatap suaminya

Alya mengigit bibir bawahnya melihat dokter dengan kemeja putih tersebut

"Maaf kak,Zara gak kasih tau kalau kesini"
Ucap Zara seketika,saat menyadari tatapan dingin alzam

Alzam mengangguk pelan
"Hujannya belum reda,lebih baik kamu sama Alya istirahat di ruangan aku aja"
Jawab alzam

"Nah,iya bener,dari pada disini dingin banget"
Sean menyahuti

Zara kembali menatap Alya yang terlihat pasrah ,lalu mengiyakan ajakan alzam dan Sean

Niat Zara agar Tidak di ketahui alzam Ternyata gagal,jelas sudah nanti alzam pasti akan bertanya tentang keberadaan nya di RS bersama Alya,
Dan lagi lagi ia harus membohongi suaminya itu.

*
*
*
*

Empat cangkir teh hangat tersaji di atas lantai hanya beralaskan ambal,walaupun luas,ruang kerja alzam hanya memiliki satu set meja dengan buku bertumpuk di sana ,membuat mereka memilih duduk di lantai dekat jendela

Sean mengeluarkan sebuah buku berisi beberapa catatan diagnosa pasien yang ia tangani

"Lo tau gak al ,pagi tadi gue gantiin dokter emi"
Ucap Sean tiba tiba

"Ya terus apa hubungan nya sama gue"
Alzam masih fokus mengetik di atas keyboard laptop nya sembari sesekali membuka buku tebal mencari informasi

"Ya jelas ada hubungannya sama Lo"
Sean segera mendekati alzam
"Ternyata yang gue tangani itu anak dari Alena"
Ucapnya sambil memegang kepala frustasi

Love In Profession[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang