Happy reading🤗
"Rasa ini muncul dengan sendirinya,jangan salahkan aku jika mencintaimu"
**
*
*
__Muhammad Alzam _
"Obat nya udah di minum"
Sebuah suara yang terdengar, membuyarkan lamunan Zara yang duduk bersandar di depan tumpukan buku milik beberapa murid yang belum ia periksa
"Dokter alzam"
Zara memalingkan wajahnya mengamati jeli sosok alzam yang berdiri di ambang pintu ,entah sudah berapa lama pria itu berdiri di sana
"Sejak kapan anda disitu""Dari tadi,kata dokter Airin kamu sakit ,makanya saya susul ke sini"
Alzam berjalan mendekati Zara dengan wajah datar tanpa ekspresi"Saya baik baik aja kok"
Zara menghela nafas beranjak dari duduknya mengambil sebotol Aqua dari dari dalam lemari"Beneran gak kenapa napa"
Alzam memperhatikan raut wajah Zara di bawah selendang hitam
"Beneran kan"
Tanya alzam lagi tidak yakin,walaupun tampak bahwa gadis itu baik baik sajaZara menyerahkan sebotol Aqua pada alzam yang terus memperhatikannya
"Saya gak apa apa ,kenapa dokter jadi perhatian begini,ah saya jadi merasa terharu"
Ucap Zara menaikan kedua alisnya menatap alzam sambil terkekeh pelan
"Apa gara gara cacing di perut anda sudah merengek kelaparan"
Ledek Zara berjalan ke arah dapur untuk menyiapkan makan siang"Jelas saya sangat khawatir,saya takut kamu mati sebelum kita menikah dan hidup bahagia bersama"
Jawab alzam asal sebelum menekuk habis sebotol air yang di berikan Zara"Bisa saja itu terjadi karena Tuhan menyelamatkan saya dari pada hidup bersama anda"
Bukannya merasa takut atau kesal Zara malah bersikap biasa saja"Ah sudahlah,berbicara dengan kamu memang tidak ada nyambungnya"
Alzam berdecak kesal ikut membantu Zara yang sedang mengatur beberapa makanan di atas meja"Memang ia,siapa suruh berbicara dengan saya"
Alzam mengeram kesal menatap Zara dengan tajam
"Zara..saya serius"zara memejamkan matanya sejenak sambil menghela nafas pelan
"cepat makan saya masih banyak kerjaan"
Ucap Zara dan berlalu, memilih kembali memeriksa buku buku yang sudah bertumpuk tidak beraturan daripada mendengar gombalan alzam yang terus menerus"Setelah ini kamu harus temani saya"
Alam kembali mendekati Zara dan duduk bersila di hadapan gadis itu
Mengamati pulpen di jemari Zara yang menari di atas lembaran buku"Saya sibuk"
Jawab Zara"Sebentar saja Zara,setelah itu saya akan bantu pekerjaan kamu"
Alzam sedikit mendesak ,sambil satu tangan nya menarik narik buku di tangan Zara"Mulai lagi si aneh ini" batin zara melirik alzam yang kini beralih menarik pulpen dari tangannya
"Dokter ,masih banyak orang lain di desa ini dan kenapa harus saya"
Zara menepis tangan alzam kasar"Saya tidak kenal mereka,pokoknya setelah ini temani saya"
Alzam bersikekeuh dengan perkataannya ,dan langsung bangkit menuju dapur"Tidak mau,saya juga sedang sakit"
Zara kembali membuat alasan ,agar alzam tidak memaksanya lagi,bagaimana bisa ia terus terusan menuruti permintaan alzam
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Profession[End]
General Fiction-Cerita ringan dan enggak berbelit,semoga suka -Belum di Revisi Cut Syifa Azzahra adalah seorang mahasiswi kedokteran yang terpaksa harus berhenti mencapai impiannya dan menjadi guru di sebuah desa kecil yang jauh dari hiruk pikuk kota lalu bagaima...