Happy reading 🤗
"Terus bersama nya,di sisa hidup ini"
*
*
*
*
*
*
_Azzahra_Alzam menepikan mobilnya ke samping jalanan yang masih sangat padat meskipun jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam
Tubuhnya segera menghadap Zara dengan senyum yang tidak sedikitpun luntur dari wajah lelaki itu sejak keluar dari ramah sakit tadi
Zara mengerutkan alisnya,melihat ekspresi alzam
"Apa"
Tanya nya dengan ketus dan bingung ,pasalnya tatapan alzam membuatnya jadi tadi takut"Kamu pingin apa"
Alzam mendekatkan wajahnya pada perut Zara
"Gimana kalau roti kedelai,atau mau susu hangat"
Alzam melirik Zara,menunggu jawabanZara menghela nafas pelan sambil menyengir pelan
"Zara gak pingin apa apa,adek bayi nya juga..."
Ia menghentikan ucapannya sambil memperhatikan perutnya
Perempuan itu masih tidak percaya bahwa ada nyawa di dalam sana
"Ini beneran"
Ucap Zara tiba tiba menatap alzamAzlan ikut menghela nafas,sambil memegang kedua bahu Zara
"Kenapa baru sekarang kagetnya"
Alzam menarik gemas hidung istrinya,membuat zara sedikit meringisNamun beberapa detik kemudian Zara kembali tertawa
"Zara mau pizza yang banyak"
Zara memegang perutnya sambil membayangkan potongan pizza yang akan alzam belikan nantiTapi sepertinya hayalannya cukup sampai disitu saat melihat ekspresi alzam
"No pizza,ga baik terlalu banyak di konsumsi""Tapi kak Zara pingin ..."
Alzam menggeleng keras,sambil melirik hanphone nya yang tiba tiba berbunyi
"Kamu baru makan pizza kemarin"
Ucap alzam sebelum mengangkat teleponnyaZara hanya bisa pasrah,ia kembali menyandarkan tubuhnya pada kursi dengan alis bertaut sedikit penasaran dengan orang yang menghubungi suaminya selarut ini
"Siapa kak"
Tanya Zara penasaran setelah alzam mematikan telepon"Ada operasi mendadak satu jam lagi"
Alzam memasang kembali seatbelt milik Zara
"Kamu gak keberatan kan aku ke RS"Zara mengangguk pelan
"Zara ikut ya,kan di ruang kak alzam ada kamar"
Tanyanya"Tapi sayang aku bakalan lama,disana kamu pasti gak nyaman"
Zara tersenyum tipis
"Sendirian di apartemen jauh lebih gak nyaman"Alzam terdiam sejenak,sambil melirik jam tangannya
"Yaudah iya"
Alzam segera memutar balik mobil nya
Pikiran nya sedikit terusik setelah mendengar telfon barusanZara yang berada di sampingnya hanya memperhatikan alzam,raut wajah lelaki itu tiba tiba saja berubah,bahkan alzam melupakan tawarannya begitu saja ,padahal Zara begitu lapar Sekarang
"Kak alzam baik baik aja"Alzam menoleh kesamping mengangguk pelan pada Zara,namun jelas terlihat raut kekhawatiran yang coba alzam sembunyikan
Zara memilih menatap keluar jendela yang ia biarkan sedikit terbuka,menatap indahnya penjuru kota yang di hiasi lampu kelap kelip
*
*
*
*Tangan alzam yang berlumuran darah bergetar hebat,pisau operasi yang ia pegang perlahan jatuh begitu saja
Bukan hanya alzam,satu orang dokter serta dua perawat tampak menghela nafas berat
Satu perawat mulai mencatat jam dan tanggal setelah benar benar yakin monitor ICU benar benar terhenti
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Profession[End]
Fiksi Umum-Cerita ringan dan enggak berbelit,semoga suka -Belum di Revisi Cut Syifa Azzahra adalah seorang mahasiswi kedokteran yang terpaksa harus berhenti mencapai impiannya dan menjadi guru di sebuah desa kecil yang jauh dari hiruk pikuk kota lalu bagaima...