21#semangkuk bubur

146 12 0
                                    

Happy reading🤗

"Beri aku waktu untuk menyembunyikan luka"
**
)(
**
)(
**
)(
**

_Cut Syifa AzZahra_

Sebuah cahaya berhasil menyelinap menebus jendela kaca, saat matahari mulai turun

Zara membuka matanya perlahan, mengedarkan pandangannya keseluluruh penjuru kamar sambil mengumpulkan kesadaran yang belum sepenuhnya kembali

"Ya Allah,aku kenapa"
Ia kaget,saat melihat jarum infus yang terpasang di tangannya

"Hati hati sayang"
Alzam sedikit berlari mendekati zara ,dan menaruh Napan yang berisi bubur di atas nakas sebelum membantu wanita nya untuk bersandar di tepi tempat tidur

Alzam mengulas senyum , memperhatikan istrinya.
wajah Zara tidak lagi pucat seperti siang tadi
"Pusing gak"
Tanyanya mengelus rambut Zara yang sedikit basah oleh keringat

Zara mengeleng pelan
"Kak alzam Kok disini"
Tanyanya memperhatikan suaminya itu yang tampak memakai pakaian santai ,bukankah lelaki itu harus nya berada di RS sampai sore nanti

"Kamu pingsan,makanya aku pulang"
Alzam meluk Zara, agar bersandar di dada bidangnya
"Kamu tau gak,jantung aku hampir copot waktu Alya nelfon siang tadi"

Zara mendongkak ,menatap alzam
Sambil mengingat kejadian pagi tadi saat Alya datang
"Terus Alya mana"

"Dia udah pulang"

Zara memejamkan matanya sekilas, sepertinya ia pingsan begitu lama
"Maafin Zara kak,Zara repotin kak alzam lagi"
Ucap Zara memeluk arat tubuh alzam

"Shuttt,jangan bilang gitu"
Alzam menghela nafas pelan
"Besok pagi kita kedokter ya,kita periksa ke adaan kamu"
Jujur alzam begitu khawatir,ia tidak mengerti mengapa Ahir Ahir ini begitu menghawatirkan kondisi istrinya

"Zara baik baik aja kak,lagian kan suami zara juga dokter"

"Aku terlalu lemah untuk lihat kamu seperti ini,aku gak bisa sayang"
Alzam mengecup singkat pucuk kepala Zara
"Mau ya ke RS"
Bujuk alzam kembali

Zara mengangguk dengan terpaksa,karena tidak inginembiat alzam khawatir, namun berbanding terbalik dengan apa yang ada di dalam hatinya
"Aku takut kak,entah kenapa aku takut"
Gumam Zara dalam hati

"Makan dulu ya"
Alzam mengambil semangkuk bubur yang ia buatkan barusan

Zara memejamkan matanya,saat bubur yang alzam suapkan berhasil ia telan,namun ia tidak bisa menyembunyikan akpresi wajahnya

"Kenapa yang"
Alzam mengerutkan alisnya
"Buburnya gak enak ya"
Tanyanya menatap nanar bubur ayam yang pertama kali seumur hidup ia buat

"Enak kok kak"
Zara mencoba tersenyum, ia mengambil alih sendok dari tangan alzam

Satu sendok berhasil ia masukan lagi kedalam mulutnya,namun kebohongannya langsung runtuh
"Huek..."
hampir saja ia mengeluarkan kembali bubur dari kerongkongan

"Ya Allah sayang,minum dulu"
Alzam segera menyodorkan segelas air saat Zara hendak muntah

Wanita itu kini terbatuk,sampai air matanya keluar begitu saja

Alzam mengelus punggung Zara
"Kenapa sayang,dimana yang sakit"

Zara mengeleng
"Gak ada kak,Zara baik baik aja"
Jawabnya meyakinkan

Alzam menatap kembali bubur di tangannya
"Astagfirullah Zara,ini pahit banget"
Alzam menekuk habis minuman istrinya,saat merasakan betapa pahit bubur buatannya
Seketika wajahnya berubah sendu

Love In Profession[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang