CHAPTER 01

105K 4.2K 228
                                    

“Selamat untukmu, Katrina!” seru seorang gadis memeluk tubuh Katrina yang beberapa jam lalu sudah sah menjadi istri seorang Seanno Hydar Smith.

Pernikahan Katrina dan Sean memang digelar secara privat. Hanya orang-orang tertentu saja yang dapat menghadiri acara resepsi ini, termasuk sahabat Katrina, beberapa kerabat dan rekan bisnis Sean.

Katrina hanya bisa tersenyum tipis menanggapinya. Yah, mau bagaimanalagi?Dia sebenarnya tidak bahagia dengan pernikahan ini.

Siapa yang akan bahagia jika dengan tiba-tiba seseorang yang tidak ia kenal mengklaim dirinya dan langsung memintanya untuk bersedia menikah. Padahal, Katrina baru bertemu dengan lelaki itu beberapa hari yang lalu. Saat dirinya tengah berjualan keliling di area kampus Universitas Family's Smith.

“Kenapa, Kat? Apa kamu gak bahagia dengan pernikahan ini?” tanya Merina—sahabat Katrina sejak SMP.

Katrina diam. Dia tidak menjawab iya, ataupun tidak. Sudahlah, kalaupun dia menjawab tidak semuanya sudah terlanjur terjadi. Dia sekarang sudah sah menjadi istri dari manusia pemaksa itu.

“Masa kamu gak bahagia, sih? Suami kamu itu udah ganteng, ramah, kaya raya, pemilik kampus lagi. Kurang apalagi coba?” tanya Merina heran.

“Enggak, Rin. Aku bahagia, kok,” ujar Katrina memaksakan senyumannya.

“Nah, gitu dong.”

“Ekhem!” Sean sengaja berdeham. Membuat Katrina dan Merina langsung menoleh ke arahnya.

“Eh, kalau begitu aku duluan yah Kat? Kucing di rumah belum dikasih makan,” ujar Merina tersenyum kaku.

“Iya.”

Setelah Merina pergi, Sean menarik pinggang ramping Katrina agar tubuh mereka lebih dekat. Sean merasa geram sekali saat menyadari beberapa orang lelaki hidung belang menatap istrinya itu dengan tatapan lapar. Benar-benar minta dicungkil matanya.

“Kamu hanya milikku,” bisik Sean mencium pipi kanan Katrina.

Katrina hanya diam. Tak menanggapi ataupun memberi respons. Dan hal itu tentunya membuat Sean marah.

“Jangan mengabaikanku, Baby!” Sean meremas pinggang Katrina, membuat gadis itu meringis kesakitan.

“I–iya,” lirih Katrina terbata-bata.

“KATRINA!” Suara teriakan yang menurut Katrina sangat familiar itu benar-benar membuatnya terkejut. Dia ....

Seorang lelaki jangkung berdiri di antara kerumunan orang-orang yang tengah menikmati makanan mereka. Lelaki itu kemudian berjalan cepat menghampiri Sean dan Katrina.

“Oh, jadi selama aku tidak ada kamu sibuk selingkuh? Dan lihat ... sekarang kamu bahkan sudah menikah dengan lelaki selingkuhanmu ini? Benar-benar tidak bisa dipercaya,” ujar lelaki itu menggelengkan kepalanya berkali-kali. Raut wajahnya tampak begitu marah dan kecewa.

“Rama ...,” lirih Katrina tak percaya. Benarkah ini? Benarkah ini Rama kekasihnya dari masa SMA yang pergi ke Malaysia dan tidak memberinya kabar selama bertahun-tahun?

“Ternyata apa yang aku dengar selama ini memang benar, kamu selingkuh! Dan aku benar-benar kecewa sama kamu,” ujar Rama.

“Rama, tidak seperti itu. Aku tidak selingkuh.”

“Tidak selingkuh?! Lalu ini apa, Katy?! Kamu menikah dengan lelaki lain disaat aku kembali dan ingin melamarmu.” Raut wajah Rama semakin sedih. Bahkan, kedua mata lelaki itu agak berkaca-kaca.

Bedebah sialan!’ maki Sean dalam hati.

Sean benar-benar benci melihat drama tidak bermutu seperti ini. Ingin sekali dia merobek mulut lelaki di depannya itu. Namun, dia harus bisa menahannya. Ini acara pernikahannya dan dia tidak ingin mengacau.

MY HUSBAND PSYCHOPATH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang