CHAPTER 02

75.2K 3.6K 85
                                    

Cahaya matahari masuk melalui jendela kamar, membuat Katrina mulai terbangun dari tidur nyenyaknya. Wanita itu perlahan mulai mengerjapkan kedua mata indahnya.

Katrina melenguh pelan. “Jam berapa ini?” gumamnya sembari melihat jam yang menggantung di dinding kamar. Ah, ternyata sudah jam 06.05 WIB.

Kedua tangan kekar melingkar erat di perut Katrina, membuat Katrina bergerak tak nyaman.  Sean memeluk Katrina dari belakang sembari meletakkan kepalanya di ceruk leher Katrina. Benar-benar membuat Katrina kesal.

“Sean ..,” panggil Katrina hati-hati. Takut singa tidur bangun lagi.

“Hm?” jawab Sean dengan mata yang masih terpejam.

“Lepaskan, aku mau mandi dulu. Ak–aku juga ingin menyiapkan sarapan pagi untuk kita berdua,” jelas Katrina pelan.

“Tidak perlu, Sweety. Aku sudah mempekerjakan banyak pelayan, di sini.”

“Iya, aku tahu. Tapi aku ingin—”

“Jangan membantah! Aku tidak suka itu!” desis Sean mengeratkan pelukannya, membuat Katrina merasa sesak.

Katrina menghembuskan nafasnya dengan kasar. Si pemaksa ini memang benar-benar tidak bisa dibantah. Katrina jadi kesal sendiri akan sifat seenaknya Sean terhadapnya.

“Aku ingin mandi,” ujar Katrina berusaha membujuk Sean.

“Nanti kita mandi bersama,” jawab Sean masih betah memeluk tubuh polos Katrina.

“Tidak mau!”

“Kenapa tidak mau?!” Sean membuka kedua mata elangnya. Pria itu lalu langsung membalikkan tubuh Katrina agar menghadap ke arahnya.

“Emmm ... ka–karena, karena aku malu,” jawab Katrina takut-takut.

Sean tersenyum miring, “Tidak perlu merasa malu, Sweety. Lagipula, aku sudah melihat semuanya semalam.”

Katrina memukul dada bidang Sean pelan, “Dasar mesum!”

Sean terkekeh, “Yasudah, kita lanjut tidur lagi.”

“Tidak, aku tidak mengantuk lagi.”

“Ingin mandi sekarang?”

Katrina mengangguk, “Iya.”

“Baiklah.” Sean bangkit dari rebahannya. Pria itu lantas menggendong tubuh polos Katrina dengan santai menuju kamar mandi.

Katrina tidak memekik ataupun berteriak heboh, karena dia memang sudah tahu hal itu pasti akan terjadi. Sesuai perkataan Sean.

Setengah jam kemudian, akhirnya Sean dan Katrina selesai melakukan ritual mandi mereka.  Kenapa bisa selama itu? Karena di dalam kamar mandi, mereka bukan hanya mandi, tapi mengulang kegiatan seperti semalam. Tentunya itu Sean yang meminta.

“Apa kamu lelah, Sweety?” tanya Sean sembari membaringkan tubuh Katrina yang berbalut bathrobe di atas ranjang.

Katrina hanya mengangguk. Terlalu malas untuk menjawab pertanyaan tidak penting itu. Tubuhnya terlalu lelah akibat perbuatan manusia pamaksa itu. Dasar pria mesum!

“Apa perlu aku membantumu berpakaian?” tanya Sean menggoda.

“Tidak perlu! Lagipula aku bisa sendiri,” ujar Katrina cepat.

Sean terkekeh pelan. Tangan kanannya lalu mengelus puncak kepala Katrina dengan lembut, lalu menciumnya selama beberapa detik.

“Aku akan membawakan makanan untukmu ke sini, kamu tunggu saja. Oke?”

MY HUSBAND PSYCHOPATH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang