Kim Hyeyoon
Aku begitu senang mendengar kabar terbaru bahwa Myungsoo - senior yang paling disegani karena tatapannya yang cukup menakutkan - mau bergabung, tidak lebih tepatnya membantu kami menemukan pelaku dari teror yang sudah menghantui kami selama ini. Selain posisi Myungsoo yang berpengaruh di Sekolah sehingga wajar jika ia bisa tahu informasi lebih banyak, pria itu juga memiliki kecerdasan yang patut dibanggakan. Pria itu pernah memenangkan perlombaan dari segi akademik maupun non akademik. Luar biasa bukan. Dan juga lihat saja, senior yang seharusnya telah sibuk dengan urusan perkuliahan, mengikuti ujian, memilih kampus terbaik sebagai tempat mengembangkan minat dan bakatnya, malah tetap terpilih sebagai pengurus osis.
'Katanya' dia memiliki beberapa informasi yang mau ia bagikan pada kami. Entah bagaimana Myungsoo bisa begitu mengenal Areum sampai Seokwoo yakin bahwa hanya Myungsoo lah yang bisa memberikan bantuan. Walaupun aku sedikit tidak menyukai kepribadian Myungsoo yang terlalu tertutup dan selalu memandang kami dengan penuh kebencian. Intinya, aku tetap bersyukur.
Sesuai dengan yang dijanjikan, kami semua berkumpul di rumah Jiae, hari Minggu pukul 10 pagi untuk membahas kelanjutan kasus ini. Mencocokkan setiap pendapat agar bisa menemukan satu kesimpulan yang menjadi acuan untuk pergerakan kami selanjutnya. Namun, kenapa sekarang malah suasananya seperti ini? Tidak ada yang mau bersuara. Jika begini aku bingung harus memulai dari mana, sebab aku jarang sekali memulai pembicaraan yang serius.
Mana aku mulai merasa lapar lagi. Tadi malam aku sibuk bertanggang sebab khawatir menghadapi hari esok, membuatku bangun ke siangan dan lupa sarapan. Salah ku memang, cuman perut ini benar-benar tidak bisa diajak kerja sama. Dan juga tidak mungkin aku memulai percakapan dengan bertanya 'Apa kalian lapar?' disituasi seperti ini. Yang ada, aku malah dihadiahi tatapan mengejek dari mereka semua.
Ayolah bicara. Ayo. Siapapun yang mau berinisiatif duluan.
"Baiklah, ku rasa sudah saatnya kita mulai."
Jiae, kau yang terbaik. Aku tahu kau pasti peka jika temanmu ini sedang membutuhkan bantuan.
"Sebelumnya aku ingin mengucapkan terima kasih pada Myungsoo Sunbae karena sudah mau membantu."
Sehalus apapun Jiae berbicara, pria yang duduk dihadapannya masih menujukkan wajah datar dan tidak merespon sama sekali. Pria itu sibuk melihat ke setiap sudut ruangan, mencari sesuatu yang menarik perhatiannya dibandingkan mendengar temanku berbicara. Ah, aku merasa Myungsoo adalah pria yang paling menyebalkan yang pernah ku temui - setelah Seokwoo.
Aku pernah mendengar rumor bahwa kedua pria bermarga Kim itu beradik-kakak. Tapi hubungan mereka tidak terlalu baik, karena memiliki kepribadian yang jauh berbeda. Dalam artian, Myungsoo lebih senang untuk menghabiskan waktu sendirian dan menjauh dari orang-orang. Sedangkan Seokwoo selalu berusaha mendekati diri agar tahu semua gosip yang ada di Sekolah. Memang wajar sebenarnya, adik-kakak saling bertentangan. Meskipun begitu, pasti ada yang membuat mereka berdua mirip. Dan sudah ku jelaskan tadi.
"Aku tidak ingin berbasa-basi lagi. Kita langsung ke intinya saja," ujar Jiae dengan nada yang serius. Aku pun terbawa suasana, tanpa sadar aku meluruskan punggung dan menatap mereka semua secara bergantian. Seakan aku menjadi pengamat setiap reaksi yang akan mereka tunjukkan.
"Myungsoo Sunbae, apa yang bisa kau berikan pada kami?"
Semua orang terdiam menunggu Myungsoo mengeluarkan suara. Entah kenapa, aku malah gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Alive (Slow Update)
Mystery / ThrillerCast : Kim Myungsoo, Jung Soojung, Min Yoongi, Yoo Jiae, Kim Seokwoo, Kim Hyeyoon. •••• Hanya imajinasi author..... Published : 23 September 2020 End : -