Unknown
Berbagai macam makanan telah dihidangkan di atas meja makan. Ditemani minuman dingin yang menyejukkan. Sebagai penyambutan atas kedatangan orang yang tidak disangka-sangka. Tadi pagi, dia mengirimkan sebuah pesan padaku bahwa dia akan berkunjung, ada suatu hal yang ingin dia sampaikan. Saat mendapatkan pesan itu, aku langsung merasa gelisah. Bagaimana bisa dia mengetahui identitasku? Seingatku, aku sudah bersandiwara sebaik mungkin. Tidak ada yang tahu kalau selama ini aku menggunakan identitas palsu. Mungkinkah dari wanita itu? Dan hal apa yang ingin dia bicarakan sampai meluangkan waktu untuk datang ke rumahku?
Aku khawatir dia akan menggagalkan rencana yang sudah kususun dengan begitu apik, tanpa masalah sedikitpun. Dan sebenarnya aku sudah pernah menduga bahwa dia akan menjadi pengganggu dalam rencanaku. Sebab melihat kedekatan dia dengan target-targetku berikutnya. Namun, aku tidak bisa berbuat apapun. Tidak mungkin aku mengusir pria itu sedangkan dia kesayangan majikanku. Disentuh sedikit saja, wanita itu pasti akan langsung mengamuk. Aku benar-benar tidak bisa berkutik jika tetap ingin mendapatkan bantuan dari wanita itu. Alhasil aku hanya membalas pesannya dengan mengatakan bahwa boleh datang ke tempatku, asalkan dia datang sendirian, tidak ada antek-antek yang mengikutinya.
30 menit telah berlalu dan aku masih menunggu pria itu memperlihatkan wujudnya. Rasa cemas yang menyelimutiku terus meningkat seiring jarum jam yang bergerak. Sungguh, ada sedikit harap agar pria itu tidak jadi menunaikan niatnya. Sebab aku belum siap dihadang oleh pertanyaan-pertanyaan yang akan menyudutkanku. Aku takut kelepasan. Apalagi aku sangat tahu bagaimana cara pria itu berbicara. Dia bisa mengeluarkan kata yang berbisa, membuat siapapun yang mendengarnya hanya tunduk, tanpa berani membalas sedikitpun. Walaupun dari segi materi, aku sedikit rugi. Uang yang ku keluarkan untuk membeli makanan tidaklah sedikit. Aku hampir memborong seluruh makanan yang ada di restoran hanya demi memuaskan pria itu. Siapa tahu setelah melihat ketulusanku untuk menyambut kedatangannya, dia bisa bersikap sedikit lebih baik hati.
"Dia belum datang juga?" tanya Siwoo yang baru saja keluar dari kamar mandi. Dibandingkan aku yang tetus mondar-mandir sambil menggigit ujung jari, dia terlihat lebih santai. Tidak ada raut cemas di wajahnya. Seolah dia sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari. Atau mungkin karena dia telah terbiasa berinteraksi dengan si 'tamu tak diundang'.
"Semoga saja dia tidak datang," balasku setengah berbisik.
"Kalau begitu lebih baik aku pulang saja." Sontak aku membalikkan tubuhku saat mendengar suara berat khas pria yang baru lewat masa pubertas.
Pria itu mengenakan kemeja bermotif kotak-kotak yang lengannya dilipat di bawah siku dipadukan dengan celana bewarna hitam. Dia berdiri tepat di ambang pintu sambil memperlihatkan tatapan yang tajam. Nyaliku seketika lenyap. Lidahku mendadak kelu. Namun, bagaimana bisa aku tidak menyadari kedatangannya? Sedangkan sedari tadi aku terus melirik ke arah pintu. Sejak kapan dia sudah berdiri disana?
Siwoo berjalan ke arah meja makan tanpa beban. Lalu duduk di salah satu bangku yang ada disana. "Kau sudah jauh-jauh datang kemari, lebih baik kau makan dulu."
"Untuk apa? Sedangkan tuan rumahnya saja tidak menginginkan kehadiranku," balas pria itu.
"A-aku hanya bercanda, Myung" ujarku sedikit gagap. Auranya yang menakutkan itu selalu berhasil membuat diriku yang pemberani menjadi sosok penakut dalan waktu yang singkat.
Sesuai dengan julukan yang selama ini tersemat padanya, 'pria dingin yang tak punya hati'. Aku sering mendengar siswa di sekolah membicarakan aura Myungsoo yang lebih menakutkan dibandingkan hantu sodako, termasuk jajaran hantu terseram sepanjang sejarah. Dan jika bertanya pendapatku, aku akan dengan lantang menjawab aku sangat setuju. Dari jarak kejauhan saja orang-orang langsung bisa merasakan hawa yang mencekam. Dan kebanyakan dari mereka memilih untuk memutar arah saat melihat Myungsoo berjalan kearah mereka. Termasuk aku. Sekarang aku paham kenapa dia masih jomblo sebab tidak ada satu orangpun yang berani mendekatinya. Bahkan hanya sekedar bertegur sapapun tidak.
![](https://img.wattpad.com/cover/229226495-288-k419550.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Alive (Slow Update)
Mystery / ThrillerCast : Kim Myungsoo, Jung Soojung, Min Yoongi, Yoo Jiae, Kim Seokwoo, Kim Hyeyoon. •••• Hanya imajinasi author..... Published : 23 September 2020 End : -