DEATH MAN

92 5 0
                                    

Keandra baru saja sampai didepan pintu masuk kantornya dan 5 menit lagi meetingnya bersama client akan segera dimulai. Namun seorang karyawan perempuan menghentikan langkah Keandra yang hendak masuk kedalam pintu utama.

Memutar badannya dan berdiri dihadapan karyawan yang tadi memanggilnya, "Maaf Pak, ada titipan surat buat Bapak", karyawan itu menyodorkan secarik kertas yang terlipat apik yang entah isinya apa.

Keandra mengerutkan keningnya sambil menarap kertas putih yang ada digenggaman tanganya, "Dari siapa?", Keandra menatap karyawan tersebut dengan penuh tanya.

"Orang yang disana yang menitipkan, Pak", karyawan itu menunjuk seseorang yang menggunakan Hoodie hitam serta masker yang senada dengan Hoodie yang ia kenakan.

Saat Keandra menoleh, entah mengapa orang itu langsung pergi seperti enggan untuk Keandra mengetahui siapa dirinya. Dirundungi rasa penasaran, Keandra langsung mengejar orang yang menitipkan surat untuknya.

Baru beberapa langkah ia berlari, Elvino memanggilnya dan dengan terpaksa Keandra menghentikan langkahnya, "Meeting dua menit lagi mulai, lo masih mau diluar?", pekik Elvino dari depan pintu.

Keandra menoleh ke arah Elvino dengan anggukan dan mengisyaratkan Elvino untuk masuk kedalam ruang meeting terlebih dahulu, mata Keandra kembali mencari sosok yang tadi ia kejar.

Hilang, kemana perginya orang itu? cepat sekali. Keandra telah kehilangan jejak, dengan terpaksa ia masuk kedalam kantor dan masih dihantui oleh rasa penasaran.

Apa itu orang yang selama ini neror Azalea dengan pesan-pesan yang jauh dari fakta?, kalo memang ia. Sampai ujung dunia pun Keandra akan mencarinya.

Keandra menelusuri lorong yang langsung menuju ruang meeting, melangkah dengan kertas putih yang diberikan oleh karyawannya tadi, 'Siapa orang itu?', kata-kata itu lah yang terus saja menggema dan menjadi pertanyaan bagi Keandra.

Meeting pun dimulai, Keandra mulai mempresentasikan yang sejak dari kemarin sudah disusun oleh dirinya dan Elvino. Berbicara dengan sangat lancar namun fikirannya masih tertuju pada orang misterius tadi.

45 menit berlalu, semua orang yang ada didalam ruangan meeting pun keluar dan menyisakan Keandra dengan Elvino didalamnya. Mata Elvino terpaku pada Keandra yang terus saja menatap kertas putih.

Setelah membereskan beberapa map, Elvino menghampiri Keandra, "Woi Pak, dari tadi ngelamun mulu. Kesambet lo?", Elvino memukul pundak Keandra cukup keras yang mampu mampu membuat Keandra tersadar dari lamunannya.

"Orang tadi siapa ya El?", gumam Keandra, matanya tak pernah luput dari kertas yang sedari tadi belum ia buka sama sekali.

Akis Elvino terangkat, tidak faham dengan apa yang ditanyakan oleh Keandra, "Orang?, orang apaan?", Elvino balik bertanya.

Keandra menghela nafas panjang, ia membanting keras putih itu diatas meja panjang yang menjadi salah satu saksi saat ia melakukan presentasi didepan client dan beberapa karyawan kantornya, "Ada karyawan yang ngasih gue kertas ini, dia bilang dari orang yang tadi berdiri disamping parkiran mobil. Pas gue nengok dia langsung pergi gitu aja, gue kejar udah gada dan pas gue mau nyari dia, lo keburu manggil gue buat meeting", jelas Keandra.

Tangan Elvino bergerak menaut kertas tersebut yang tergeletak diatas meja, "Lo udah buka apa isinya?", Keandra menggeleng, "Ya buka dulu lah Jamal!, buka buruan", Elvino menyodorkan kertas dan langsung ditaut oleh Keandra.

Membuka apa yang ada didalam kertas tersebut, hanya ada beberapa kata yang ditulis dengan pulpen berwarna merah. Keandra juga Elvino membaca isi surat yang pengantarnya menjadi tanda tanya sedari tadi.

GIRL THE COLOR OF LIFE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang