Pagi hari yang cerah menyambut Azalea dihari Ospek pertamanya, jam menunjukan pukul 05:30 namun Azalea sudah rapih siap untuk berangkat.
Sebelumnya, ia membuat sarapan roti sandwich untuknya dan juga Keandra. Sesungguhnya itu ia kembali kekamar untuk membangunkan Keandra yang masih tertidur.
"Kean, bangun udah siang", tangan Azalea bergerak mengguncang tubuh Keandra, "Ish, Om, banguunnn...", Azalea mencolok-colok pipi Keandra.
Karna terusik dengan gangguan dari Azalea, Keandra pun membuka matanya. Bangunnya disambut oleh wangi vanila yang ada di tubuh Azalea, "Udah rapih?", Keandra dengan suara seraknya, tanganya mengucek-ngucek matanya yang masih sulit untuk membuka mata lebar-lebar.
"Udah, ini kan Ospek pertama. Jadi gue gk mau telat, ayo bangun gue udah bikinin sandwich kesukaan lo", Azalea menarik-narik lengan kekar Keandra.
Keandra hanya menurut dan mengubah posisinya menjadi duduk, "Mandi, gue tunggu lo dibawah. Lo ke kantor kan hari ini?", Keandra mengangguk, "Yaudah buruan", Azalea meninggalkan Keandra yang masih mengumpulkan nyawanya.
•••
"Kamu saya anter ya?", ujar Keandra dengan mulut yang penuh dengan roti yang berisikan berbagai sayur, telur, saus serta mayonaise buatan Azalea tadi.
"Lo kan harus ke kantor, gk usah lah gu-", ucapan Azalea terpotong karna Keandra langsung menyelanya.
"Gada penolakan!", kekeuhnya.
Azalea hanya berdecak sebal, bukan Keandra namanya kalo kemauannya tidak dipenuhi. Azalea pun tidak bisa membantah karna percuma saja dirinya akan kalah dengan kehendak Keandra.
"Saya panasin mobil dulu", Keandra telah menghabiskan sarapannya, ia mengambil kunci mobil yang tergantung disamping TV ruang tamu.
Menyuap sandwich terakhir, Azalea membenahi piring juga gelas ke wastafel. Mengambil tasnya yang tergeletak di sofa lalu menyusul Keandra yang sudah ada didalam mobil.
•••
"Pulang jam berapa?, biar saya jemput", Keandra menatap Azalea dari dalam mobil.
"Ya gk tau, masuk aja belum udah nanyain pulang", Azalea merotasikan bola matanya.
Keandra menurunkan rem tangan, "Yaudah, kalo udah pulang call saya. Biar langsung saya jemput", Keandra kembali memasang safety belt.
"Iya, hati-hati", setelah Keandra sudah lenyap dari hadapan, Azalea masuk kedalam Universitas.
Ia menuju lapangan Univ yang besar yang sudah dikerumuni oleh Maba, Azalea duduk dipinggiran taman kecil yang ada dilapangan. Dari arah seberang, seorang remaja wanita menghampiri Azalea dan duduk disebelahnya.
"Hai, sendirian aja", ucapnya dengan ramah.
"Iya, hehe", Azalea tertawa canggung, ia terkejut karna tiba-tiba saja Maba perempuan itu duduk disampingnya.
Tangan Mana itu terulur didepan Azalea, "Nama gue Sherin, can we be friends?".
Azalea menatap uluran tangan didepannya, tangannya bergerak membalas jabat tangan Sherin, "Gue Azalea, now we are friend", Azalea tersenyum.
Sherin pun tersenyum lebar saat Azalea membalas jaba dari tangannya, "Kependopo yu?, disini panas", Sherin berdiri dan menepuk-nepuk celana bagian belakangnya yang kotor karna debu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIRL THE COLOR OF LIFE (Completed)
Fiksi Remaja⛔FOLOW DAN VOTE⛔ be wise in reading. "ʜɪꜱ ꜱᴍɪʟᴇ ɪɴꜱᴛᴀɴᴛʟʏ ᴅɪꜱᴀᴘᴘᴇᴀʀꜱ ᴡʜᴇɴ ʜᴇ ʟᴏꜱᴇꜱ ᴛʜᴇ ᴡᴏᴍᴀɴ ʜᴇ ʟᴏᴠᴇꜱ, ᴛʜᴇɴ ᴛʜᴀᴛ ꜱᴍɪʟᴇ ʀᴇᴛᴜʀɴꜱ ᴡʜᴇɴ ʜᴇ ꜰɪɴᴅꜱ ᴀ ᴡᴏᴍᴀɴ ᴡʜᴏ ᴄᴀɴ ᴍᴀᴋᴇ ʜɪᴍ ʜᴀᴘᴘʏ"