"Aku mau beli minum dulu ya?, kamu tinggu sini", tangan Keandra bergerak menggusar lembut surai Azalea saat wanitnya mengangguk kecil mengiyakan perkataannya.
Azalea menunggu Keandra dikursi panjang putih ia mengelus perutnya sudah membuncit disisinya dengan hiasan bunga taman yang segar, udara sejuk dan keheningan membuat suasana menjadi tenang karna saat ini taman sedang sepi.
Keandra menyebrangi jalan untuk menghampiri pedagang kecil disebrang sana, baru saja melangkah 3 langkah jauhnya.
Motor dari arah kiri kencang dan menerjang tubuh Keandra hingga terpental cukup jauh, darah segar mengalir dari kepala Keandra yang terhantam keras gapar taman.
Jantung Azalea berdekup kencang seketika, perasaannya tidak enak dan kaget mendengar denyitan sesuatu yang terseret aspal. Matanya membuat melihat Keandra yang sudah terkapar lemah diatas lautan cairan kental nan merah serta bau amis.
Tubuh Azalea masih mematung, masih belum ada kuasa untuk berdiri. Sampai pada akhirnya, Azalea lari menghampiri seorang laki-laki yang matanya tertutup rapat serta darah yang terus saja keluar dari kepala Keandra.
"KEANDRAAA!!!!!", isakan Azalea terdengar, ia membawa kepala Keandra keatas pangkuannya. Darah mengalir memenuhi celana yang dikenakan oleh Azalea.
Wajah Keandra sangat kacau, matanya terpejam sangat dalam serta nafasnya yang melemah membuat Azalea tidak dapat berfikir positif, "Keandra..bangun sayang..buka mata kamu...", isakan berat dari Azalea yang memilukan mampu membuat siapapun yang mendengarnya ikut sedih.
Mata Keandra terangkat perlahan, senyuman kecil terbentuk pada lekuk bibir Keandra, "Sayang...", suara kecil Keandra menelusup masuk ke dalam indra pendengaran Azalea.
Mendengar suara itu, Azalea mengangkat kepalanya dan menatap wajah tampan yang kini dilukis dengan darah, "K-Keandra", Azalea mengangkat kepala Keandra lebih keatas dan sedikit memeluknya.
"S-sayang..a-a-aku mohon ya, jaga an-anak kita...", tangan gemetar Keandra mengelus lembut perut Azalea yang sudah buncit, "Aku u-udah gk tahan s-sayang, sakit..kepala aku sakit, arghh", Keandra memegang kepalanya dan darah yang mengalir kini tersalur pada tangan kekar Keandra.
Menatap tangan gemetarnya yang kini terciprat cairan merah, sakit menyeruak diatas Keandra, "A-aku pamit ya..kamu jangan sedih..", tangan Keandra mengusap jejak air mata yang membasahi wajah cantik Azalea.
Azalea menggeleng kuat, isakan kembali terdengar, "Enggak, kamu harus bertahan Keandra. Kamu kuat, kamu jangan tinggalin aku sama anak kita", Azalea menggenggam kuat tangan Keandra, ia sangat tidak ingin seseorang yang ia cinta pergi dengan abadi.
Keandra tersenyum, mengelus punggung tangan Azalea, "Aku pamit ya..., jaga malaikat kita yang masih ada didalam diri kamu", ukiran senyum miris kembali terlihat dibibir tipis Keandra, "Goodbye..my wife", hembusan nafas Keandra yang ditemani dengan lepasnya genggaman tangan antaranya dengan Azalea.
Wanita itu menggeleng kuat, ia berusaha membangunkan pria yang sangat ia cintai didalam pangkuannya ini, "Enggak, Keandra, Keandra bangun".
"Kean, sayang, kamu denger aku kan?..buka mata kamu Kean. BUKA MATA KAMU", isakan Azalea semakin kuat dan berat, menggenggam erat tangan kekar Keandra yang sudah tak bertenaga.
"KEANDRA BANGUUNN!!!", Azalea terduduk dengan nafas yang terengah-engah, keningnya dibanjiri oleh peluh.
Tangannya meraba bagian sebelah kasur, mencari seorang laki-laki yang menjadi alasan mengapa ia terbangun dengan kondisi yang penuh dengan ketakutan.
Ia bangkit dari atas kasur keluar kamar mencari keberadaan Keandra, ia teringat saat baru pulang dari lunch with family Keandra izin kerja dirumah karna Azalea tidak ingin ditinggal kemanapun.
Azalea membuka ruang kerja Keandra, matanya langsung mendapat Keandra yang sedang sibuk dengan beberala lembar kertas juga laptop kerjanya.
Keandra terkejut melihat Azalea berdiri dibalik pintu dengan mata merah dan sembab serta nafas yang tersengal-sengal, "Azalea?, kenapa?".
Azalea melangkah menghampiri Keandra, tangan Keandra bergerak menepuk-nepuk pahanya mengisyaratkan untuk Azalea duduk dipangkuannya.
Azalea kini sudah duduk dipangkuan Keandra, menghadap dan menatap wajah tampan Keandra. Tangisan Azalea kembali pecah saat menatap wajah Keandra.
Alis Keandra mengerutkan alisnya saat tiba-tiba Azalea memeluknya dengan sangat erat dan menyembunyikan wajah teduhnya didalam cengkuk Keandra, "Hei?, kenapa sayang?", Keandra mengelus lembut surai Azalea.
Isakan Azalea tenggelam dalam cengkuk Keandra, mengangkat kepalanya dan menatap Keandra dengan mata yang sembab, "Aku mimpi kamu kecelakaan, hiks..trus..kamu ninggalin aku sama anak kita..hiks...", adunya pada Keandra.
Keandra tersenyum, membawa kepala Azalea untuk bersandra pada pundak tegapnya dan mengelus punggung Azalea agar lebih tenang, "Cup, cup, gk usah nangis", kepala Azalea terangkat, tangan kekar Keandra menyapu jejak air mata yang membasahi pipi si cantik, "Itu cuma mimpi buruk, jangan dipikirin", Keandra mencium kedua mata Azalea yang membengkak.
"Tapi aku takut, kamu jangan pergi", Azalea kembali memeluk tubuh Keandra dengan rasa takut dan khawatir yang menyeruak.
Menggemaskan, itu lah yang Keandra lihat saat sikap Azalea yang seperti ini dihadapannya, "Aku gk kemana-kemana sayang, aku ada disini. Tidur lagi ya?, aku temenin", Keandra mengelus-elus surai Azalea.
"Tapi kan kamu masih kerja", suara serak Azalea karna nangis hingga sesegukan menelusup ke telinga Keandra.
"Gapapa, kamu tidur aja disini. Sekalian temenin aku kerja ya?", ucap Keandra dengan sangat lembut, ia tidak ingin wanitanya menangis hingga sesegukan seperti tadi.
Azalea mengangguk kecil, ia mulai memejamkan matanya didalam cengkuk Keandra, nafas panas yang keluar dari indra pernafasan Azalea sangat terasa dibagian leher dalam Keandra.
Mengelus-elus pundak Azalea dan mengecup singkat pucuk kepala Azalea, melanjutkan aktivitas kantornya dengan Azalea yang ada didalam pangkuannya tanpa rasa sedikit terganggu.
Jika ditanya seberapa besar rasa cinta dan sayang Keandra terhadap wanita yang ada dipangkuannya sekarang, Keandra tidak akan menjawab. Karna itu semua tidak dapat diutarakan dengan angka atau apapun itu.
Azalea mulai pulas didalam cengkuk Keandra, sifat manja yang selalu diperlihatkan Azalea pada suaminya membuat pria itu ingin sekali mengigit pipi gembilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIRL THE COLOR OF LIFE (Completed)
Fiksi Remaja⛔FOLOW DAN VOTE⛔ be wise in reading. "ʜɪꜱ ꜱᴍɪʟᴇ ɪɴꜱᴛᴀɴᴛʟʏ ᴅɪꜱᴀᴘᴘᴇᴀʀꜱ ᴡʜᴇɴ ʜᴇ ʟᴏꜱᴇꜱ ᴛʜᴇ ᴡᴏᴍᴀɴ ʜᴇ ʟᴏᴠᴇꜱ, ᴛʜᴇɴ ᴛʜᴀᴛ ꜱᴍɪʟᴇ ʀᴇᴛᴜʀɴꜱ ᴡʜᴇɴ ʜᴇ ꜰɪɴᴅꜱ ᴀ ᴡᴏᴍᴀɴ ᴡʜᴏ ᴄᴀɴ ᴍᴀᴋᴇ ʜɪᴍ ʜᴀᴘᴘʏ"