Juno hari ini ingin bertemu dengan Kinaya, dia ingin membawa Kinaya pergi dari rumah itu, dia tak peduli lagi pada Gia yang sudah menduakanya bahkan menyiksa anaknya sendiri.
Juno mengetuk pintu rumah besar itu, seorang penjaga membuka pintu
"Ada perlu apa?"
"Saya paman Kinaya, saya ingin bertemu denganya"
"Oh, tunggu sebentar saya panggil"
"Apa saya tidak boleh masuk?"
"Maaf, nyonya besar tidak mengijinkan keluarga pelayan masuk kedalam rumah jika berkunjung"
Juno menganguk sedikit kesal,
"Paman!"
"Kinaya, kamu sedang memasak?" Tanya Juno melihat Kinaya keluar dengan apron yang penuh noda
"Iya paman, Naya sedang masak untuk makan siang, tidak bisa lama"
"Kamu memasak juga?"
Kinaya mengangguk,
"Nyonya yang menyuruh?"
"Iya, paman ada apa kemari?"
"Ingin mengajak Kinaya jalan jalan nanti malam"
"Takut nyonya tidak mengijinkan, kemarin kan Kinaya sudah ijin ke makam nenek"
"Kita pergi diam-diam bagaimana?" Bisik Juno
"Hah? Tapi jika ketahuan bagaimana?"
"Jika kamu dipecat lebih bagus, paman akan langsung membawamu pergi"
Kinaya ragu, tapi ajakan jalan jalan sulit dia tolak, akhirnya dia menganguk
"Nanti malam paman akan menunggu dipintu belakang", Kinaya tersenyum melambaikan tangan pada Juno dan kembali kerumah
Suasana hati Kinaya sangat bagus ,dia sudah tidak sabar untuk keluar
"Kinaya sedang senang?"
"Oh nyonya, iya" jawabnya sambil tersenyum
Gia hanya berdiri menatap betapa gesitnya anak gadis itu memasak
Sebelum menyajikan makanan, Gia menyisihkan beberapa lauk untuk Kinaya
"Apa boleh ? Nanti -
"Sst, tidak ada yang tahu, kamu makan dikamar ya"
"Terima kasih nyonya"
*
Malam pun tiba, Kinaya dengan pelan berjalan ke pintu belakang, disana Juno sudah menunggu"Ayo berangkat" Juno mengandeng tangan Kinaya
Mereka pergi ke pasar malam, disana Kinaya dibelikan apa saja yang dia suka, makan apa saja yang dia mau.
"Paman terima kasih malam ini sudah mengajak Naya keluar"
"Lain kali paman ajak lagi, sekarang cepat masuk"
Gia yang tahu Kinaya tidak ada dikamarnya sedikit panik, dia juga bingung, hatinya terasa tidak tenang dan tidak bisa tidur, dia memilih berkeliling dan dia berhenti kala pintu belakang terbuka,
Kinaya masuk, sekilas dia bisa melihat sosok pria itu, matanya membesar, dia berlari ke arah pintu
"Nyonya!" Kinaya kaget melihat Gia
"Kamu dari mana?"
"Maaf , saya diajak paman saya ke pasar malam"
Gia kembali mendekati pintu, dia membuka dan melihat punggung pria itu seperti tidak asing