Setelah melewati masa pemulihan kini Gia sudah kembali kerumah Juno, sebuah kabar baik , perceraian Gia dan Han juga sudah selesai, maka saatnya mengadakan pernikahan.
Juno dan Gia sibuk mempersiapkan pernikahan mereka, Juno ingin memberikan pesta besar untuk Gia. Semakin hari Gia semakin disibukan dengan urusan ini dan itu.
"Ibu istirahat dulu, dari kemarin ibu sibuk terus, Naya kesepian"kata Naya dengan wajah cemberut
Gia baru sadar, dia sudah jarang menemani anaknya
"Maaf sayang, ibu salah, ibu temani Naya ya sekarang? sudah waktunya tidur siang kan?"
"Nanti Naya bangun pasti ibu pergi lagi sama ayah"
"Ibu janji nanti ibu bawa Naya juga jika ibu ada urusan diluar"
"Janji?"
"Janji sayang"
*
Acara yang ditunggu-tunggu akhrinya tiba, hari ini hari pernikahan Juno dan Gia, mereka sudah bersiap dengan gaun ala Barat mereka, Naya juga cantik dengan gaun yang dijahit sendiri oleh neneknya.
"Juno, aku takut, jantungku berdetak keras sekali"
"Bukankah ini kedua kalinya kamu menikah?"
"Juno! yang pertama itu berbeda!"
"Tenang ada aku" jawab Juno tertawa
Mereka tiba gedung pernikahan, mereka berjalan bergandengan menuju altar, kemudian mereka saling berhadapan,
"Nyonya! nyonya!" teriak seorang pelayan pada Rowina
"Ada apa?! kenapa kamu berteriak ?!"
"Non Kinaya hilang!"
"Apa?!" Rowina reflek berteriak membuat Juno dan Gia mendekat
"Ma, Naya kemana?!" tanya Gia dengan nada bergetar
Mata mereka menuju ke satu arah, begitu juga dengan semua tamu undangan
Hanjaya masuk sambil bertepuk tangan,
"Aku kecewa, kenapa kamu tidak mengundangku Gia?"
"Hanjaya! mau apa kamu kemari?!" teriak Karta
"Aku hanya ingin mengucapkan selamat menempuh hidup baru pada mantan istriku , apa tidak boleh?" jawabnya mengambil kursi dan duduk, anak buah Hanjaya mengusir semua tamu,
"Cantik sekali kamu Gia"
"Apa maumu?!" tanya Juno
"Tuan Juno, apa impianmu selama 12 tahun ini akan tercapai?"
"Kamu?!"
"Aku sudah tahu semua kisah kalian, sungguh memilukan, aku sampai meneteskan airmata ketika aku mendengarnya"
"Darimana kamu tahu?!" tanya Karta
"Berterima kasih pada Ito, dia menceritakan semua padaku"
Ito, karyawan sekaligus sahabat Juno yang sudah Juno percayai dan menceritakan semua masa lalunya, tapi Juno tak menyangka Ito tega mengkhinatinya, pantas saja dia mengundurkan diri dan menghilang sejak saat itu.
"Gia, kamu pikir kamu akan hidup bahagia setelah membunuh anakku!"
"Anakmu tak pantas terlahir dari rahimku!"
"Apa salah anak itu?! kenapa tidak kamu beritahu aku?! aku ayahnya!"
"Lebih baik anak itu mati daripada dibesarkan ayah sepertimu!"
"Baiklah Gia, jangan salahkan aku , kamu membunuh anakku, dan kamu juga harus merasakan rasa kehilangan anak!"
Mereka semua bingung dengan perkataan Han, anak buah Hanjaya menyeret tubuh Kinaya yang sudah berdarah-darah entah sudah diapakan oleh Han