19

236 30 23
                                    

Gia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya, dia tetap menemani Juno dan Naya makan malam, meski dia mual melihat ikan itu.

"Ibu tidak makan?"

"Kamu tidak enak badan? Sedikit sekali makanmu"

"Masuk angin sepertinya, aku merasa belum lapar"

"Mau dikerok bibi?"

"Tidak perlu , nanti aku minum obat" jawab Gia menahan rasa mualnya.

*

Pagi harinya dia pergi kedokter, menjelaskan gejala yang dia alami dan terlambatnya siklus bulanan.

"Selamat, anda sedang mengandung nyonya"

Gia mengedipkan matanya tidak percaya, pikirannya kosong seketika

"Berapa usia kandungan saya?"

"Masih sangat muda, perkiraan 4 minggu"

Jantung Gia terasa jatuh dari tempatnya, 4 minggu berarti ini anak Hanjaya, karena selama dia kembali kerumah Juno mereka belum melakukannya, dan waktu itu Juno menggunakan pengaman, tidak mungkin ini anak Juno.

Gia kembali dengan perasaan hancur, dia tidak tahu harus bagaimana sekarang, impiannya hidup bahagia dengan Juno juga sudah didepan mata, dia tak ingin kehilangan kesempatan ini lagi.

*

"Gia dari mana kamu? Kenapa dari luar?"

"Naya mengatakan ingin makan anggur, aku ke pasar membeli, tapi ternyata tidak ada"

"Lain kali minta bibi saja, tidak perlu kamu beli sendiri"

"Juno, aku ingin kembali kerumah orangtuaku"

"Baiklah, aku akan mengantarmu"

"Kamu tidak sibuk? tapi aku ingin menginap disana, sudah lama aku tidak tidur dikamarku"

"Tentu boleh, Naya kamu ajak juga?"

"Iya, anakku harus ikut denganku"

"Bagaimana jika aku menginap juga?"

"Tidak perlu, kamu pasti sibukkan?"

"Ya sudah, nanti setelah makan siang aku mengantarmu"

Gia mengangguk naik kekamar Naya memasukan bajunya ke tas

"Kita mau menginap dirumah nenek?berapa lama?"

"Mungkin sedikit lama, Naya tidak apakan?"

"Asal sama ibu tidak apa"

Gia menarik Naya mendekapnya erat, sambil menciumi pundak anaknya meski matanya berair.

*

"Juno tidak menginap?" Tanya Rowina

"Tidak ma, aku masih ada pekerjaan"

"Hati hati ayah" Naya melambaikan tangan keayahnya

"Ma, pa ada yang ingin aku katakan"

"Naya main dibelakang ya" ucap Karta

"Ada apa lagi? Jangan menbuat kami takut"

"Aku hamil"

"Hah? Anak Juno?"

Gia menggeleng,

"A-anak bajingan itu?"

Gia menganguk, Karta menghela napasnya

"Apa rencanamu selanjutnya? Juno tahu?" Tanya ibunya

"Belum tahu , pa aku .. aku ingin minum obat ramuan itu"

LIFE in DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang