13

195 32 24
                                    

"Kamu belum tidur?! sedang apa kamu dari luar?!"

"Aku hanya mencari angin, aku tidak bisa tidur, minggir!"

Han ikut masuk ke kamar Gia,

"Untuk apa kamu disini?!"

"Kamu masih istriku! kamu masih punya kewajibanmu !"

"Aku tidak akan sudi disentuh olehmu lagi!"

"Sekarang sudah tidak ada Kinaya , kamu kembali ke sikap awalmu ternyata, tapi kamu tak akan bisa lepas dariku!"

Han langsung mengoyak baju Gia, tapi Gia kini lebih kuat, dia menendang tubuh Han

Merasa kesal ditendang , dilayangkan beberapa tamparan di pipi putih Gia,

"Dasar jalang! beraninya kamu menendangku!"

"Jika aku jalang maka ceraikan aku!"

Han hanya tersenyum miring, keluar membanting pintu

Gia sejujurnya sudah tidak tahan, tapi dia berusaha tidak gegabah, dia tidak ingin membahayakan Juno dan anaknya.

*

Kinaya melihat semua pakaian yang ada dilemari, kemarin dia terpaksa memakainya karena bajunya dicuci tapi hari ini dia tidak ingin memakai gaun ini lagi, merasa tidak pantas menggunakannya dan terlebih tidak nyaman, sudah terbiasa memakai celana.

Kinaya turun dengan gaun cantik itu, terpaksa daripada telanjang

"Naya sudah bangun nak? kenapa pagi sekali? mau sarapan apa?" tanya Juno yang baru keluar dari kamar

"Paman, Naya mau mencari baju Naya kemarin"

"Yang mana?"

"Yang Naya pakai waktu kesini"

"Sudah paman buang"

"Hah? kenapa dibuang?"

"Paman sudah menyiapkan banyak baju bagus untukmu, jangan pakai pakaian lusuh itu lagi"

"Naya lebih suka baju itu"

"Anak a- , maksud paman anak perempuan lebih cocok memakai ini"

Naya menunduk lesu,

"Naya, paman punya kejutan untuk kamu nanti siang"

"Apa?"

"Tunggu saja dirumah, ayo sarapan"

Hari ini sarapan ala Barat, hanya ada roti dan berbagai selai, Naya tak terbiasa makan roti pagi-pagi

"Kenapa? Naya tidak suka?"

"Bukan tidak suka, tapi Naya tidak bisa makan roti"

Juno  tertawa, Kinaya sungguh mirip Gia

"Mau apa? nasi goreng?"

Naya mengangguk, sedangkan Juno terus tersenyum

*

Gia mondar mandir dikamar, bingung harus memberi alasan apa, akhirnya terbesit ide darinya

"Ibu, saya masuk ya"

"Ya"

"Bu, saya mau ijin kembali kerumah saya, tadi ada yang membawa surat, ayah saya sakit, saya ingin menjenguk"

"Benarkah? jika begitu kita pergi bersama"

"Jangan bu! saya dengar ayah saya terkena cacar"

"Apa? jika begitu kamu tidak boleh pergi!"

"Bu, saya ingin meminta ijin menginap hingga ayah saya sembuh, apa boleh?"

"Itu pasti lama!"

"Iya bu, jika saya pulang hari ini juga, takut membawa penyakit"

LIFE in DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang