11. KEDIPAN

191 44 10
                                    

Part. 11 : KEDIPAN

“Tidak penting semahal apa yang dia beri kepada kita, yang penting adalah niat tulus dari hatinya dan siapa orangnya.”

—Natasha Zavira Danareksa—

☀️☀️☀️

Zavira kini dalam perjalanan menuju mall dengan Devi. Mereka berdua berencana akan jalan-jalan hari ini, sekalian mengunjungi mall untuk melihat idola Devi yang mengadakan fanmeet.

Zavira mengendarai motor Scoopy nya, dan Devi duduk di belakang. Mereka berdua nampak menikmati perjalanan itu meski hari ini agak panas.

Zavira dan Devi memasuki mall. Devi dengan semangat menghampiri daerah yang digunakan untuk fanmeet. Zavira mengikuti Devi, hingga sampai di lautan manusia. Devi menarik Zavira memasuki kerumunan orang.

Devi dan Zavira kini berada di barisan terdepan. Zavira heran mengapa Devi dengan mudah menerobos masuk kedalam lautan manusia ini.

"Dev? Lo nggak takut di marahin orang?" Tanya Zavira.

Devi menggeleng, gadis itu mengeluarkan handphone dan mulai memotret idolanya. Orang-orang di sana berteriak kegirangan.

"Zav, liat deh! Liat Reynand!" Ucap Devi sambil menggoyang-goyangkan lengan Zavira.

Zavira yang tadinya sibuk bermain handphone kini mendongak menatap panggung didepan. Alih-alih menatap Reynand yang dimaksud Devi, Zavira justru menatap Melvin yang sedang berbincang-bincang dengan rekannya.

"Very handsome," gumam Zavira tanpa gadis itu sadari.

"Heh! Jangan rebut bias gue!" Sewot Devi.

"Hah?" Zavira terkejut karna kalimat Devi. Yang dimaksud Zavira adalah Melvin bukan Reynand.

"Oh! Jangan-jangan lo naksir Melvin gara-gara ke—" buru-buru Zavira membekap mulut Devi sebelum kalimat yang Devi ucapkan selesai.

"Sttt!" Zavira menyuruh Devi diam.

Dalam acara ini, akan diisi dengan   pemberian hadiah dari fans untuk idol nya. Devi juga membawa barang itu. Zavira kini sedang menemani Devi menunggu antrian.

Zavira terus menatap Melvin di sana. Zavira teringat kejadian yang ia saksikan tadi. Melvin kini nampak tersenyum ramah, padahal jauh di dalam lubuk hatinya, pria itu tidak baik-baik saja.

2 menit lamanya Zavira menatap Melvin yang sedang memberikan tanda tangan pada fans-nya. Hingga akhirnya, tatapan Melvin dan Zavira bertabrakan. Dari beribu orang dalam acara itu, hanya Zavira yang menjadi sorotan Melvin.

Melvin menyadari bahwa itu Zavira. Melvin mengedipkan sebelah matanya, disusul senyum manis. Pekikan heboh terdengar. Zavira tentu sadar bahwa Melvin menatap dirinya, apa lagi Melvin mengangkat tangannya membentuk huruf 'Z'.

Zavira melotot melihat Melvin mengangkat tangannya. Devi mengamati gerak-gerik Zavira yang terlihat gugup. Devi mulai curiga dengan Zavira dan Melvin, Devi tau sahabatnya menyembunyikan sesuatu.

Setelah Devi selesai menyampaikan hadiah untuk idolanya. Devi mengajak Zavira untuk makan di warung depan mall.

"Zav? Jujur deh, lo ada apa sih sama Melvin?" Tanya Devi disela-sela kegiatannya memakan bakso.

"Nggak ada," jawab Zavira. Gadis itu tak berani menatap mata sahabat nya.

Devi menghela nafas. "Kalo ada apa-apa cerita ya? Gue tau lo punya privasi, tapi gue ngerasa nggak guna jadi sahabat kalo lo sama sekali nggak mau berbagi cerita sama gue," ucap Devi.

Tentang Kasta [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang