16. JEAN'S DAY

89 29 20
                                    

“Bahagia tak harus mahal. Bahagia hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang bersyukur.”

Jeano Arkansyah—

☀️☀️☀️


Sore ini, Zavira akan pergi ke rumah Jean bersama Devi. Hari ini adalah hari ulangtahun Jean. Segala sesuatu akan di siapkan oleh Devi, Zavira, Dan Ayu. Ada juga Veno yang akan mengajak Jean pergi keluar untuk melancarkan rencana.

"Lo mau kemana sih?" Tanya Melvin sambil memakan apel di dapur.

"Gue mau ke rumah temen," jawab Zavira.

"Hari ini gue kan libur, bukannya main sama gue!" Protes Melvin.

Zavira menghela nafas lalu berbalik menatap Melvin. "Hari ini itu penting buat dia. Gue nggak mungkin melewatkan hari ini," terang Zavira. Berharap Melvin mengerti.

"Cowok ya?" Tanya Melvin.

Zavira mengangguk. Melvin sebenarnya ingin mengajak Zavira untuk pergi ke bioskop hari ini, tapi gagal.

"Jangan pulang kemalaman, ya?" Tanya Melvin.

Zavira nampak berpikir sejenak. "Gue nginep kayanya," lirih Zavira.

"HAH!? Lo nginep sama co—

"Nginep di rumah Devi," potong Zavira.

"Yang ulang tahun kan cowok?" Tanya Melvin.

Zavira sangat tertekan dengan Melvin yang terus saja bertanya. "Iya cowok. Tapi ada Devi sama ibunya si cowok itu." Ucap Zavira.

"Oh, kirain lo mau se kasur sama dia." Ucap Melvin. Laki-laki itu mangut-mangut mengerti.

"Dih! Dikira gue apaan!" Ketus Zavira.

Melvin tertawa renyah. Kini pipi mulus Zavira di cubit oleh jemari Melvin yang nakal.

"Lo? Pacar gue dong!" Ucap Melvin.

"Hah? Pacar siapa?" Tanya Zavira.

"Lo, Zavira. Pacarnya Melvin. Lo, Zavira. Cewek paling cantik di mata gue." Ucap Melvin serius.

Zavira mati-matian menahan senyumnya yang hendak mengembang. "Maaf. Tapi lo bukan orang paling tampan bagi gue, Vin." Batin Zavira.

🧸🧺

Zavira kini berada di rumah Ayu. Tiga perempuan itu sedang menyiapkan makan dan segala kejutan untuk Jean. Ini adalah ulang tahun Jean yang ke 18.

11 Juni 2004, dimana laki-laki yang teramat kuat dan tabah ini dilahirkan ke dunia. Jeano Arkansyah, 5 tahun dapat ia lalui tanpa di dampingi seorang ayah.

"Udah siap semua Bu," ucap Zavira pada Ayu.

"Ayo kita ganti baju!" Ajak Devi.

Tiga perempuan itu berpenampilan sebaik mungkin untuk menyambut Jean dengan Veno. Ayu tak menyangka putranya telah dewasa sekarang.

"Kameranya udah Zav?" Tanya Ayu.

Zavira mengangguk. "Kamu bilang Veno, Dev. Suruh bawa Jean pulang." Ucap Ayu.

"Iya Bu, mereka dalam perjalanan." Ucap Devi.

Selang beberapa waktu, suara ketukan pintu terdengar. Jean membuka pintu rumahnya yang tidak terkunci.

"Happy birthday Jean!" Ucap Ayu.

Zavira membawa kue coklat itu di hadapan Jean. Kue buatan Ayu yang tertancap lilin itu berada di depan mata Jean sekarang. Senyum Jean mengembang, bahkan dia tak ingat hari penting dalam hidupnya.

Tentang Kasta [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang