15. UNTUK PRINCESS

102 30 19
                                    

"Saya tidak akan berbagi luka dengan siapapun. Terkadang, ketika kita bercerita tentang keadaan yang kita alami, tanpa sadari hal itu dapat membuka luka lama si pendengar."

-Jeano Arkansyah-

☀️☀️☀️

Zavira sampai di toilet. Gadis itu menatap pantulan dirinya di dalam cermin.

"Sabar Zav, mereka cuma temen!" ucapnya pada diri sendiri.

Gadis itu menghela nafas panjang. "Yang harus lo lakukan sekarang adalah memperbaiki diri!" ucapnya lagi.

Zavira segera mengganti bajunya dan kembali ke kelas. Zavira sungguh berubah, gadis itu sering overthinking dan insecure sekarang.

Dalam perjalanan menuju kelas, Zavira bertemu dengan Melvin. Koridor sangat sepi, Melvin langsung menarik tangan Zavira.

"Jealous, hm?" ucap Melvin.

Zavira tak mengerti apa yang dia rasakan. Zavira sebal sekaligus salah tingkah sekarang. Gadis itu menyentak tangan Melvin dan melenggang pergi.

Melvin menghela nafas panjang. Meski punggung Zavira kian menjauh, Melvin masih diam di tempat dan menatap nanar kepergian gadisnya.

Melvin mengumpati Claudya di dalam hati. Jika saja gadis centil itu tidak mendekati Melvin, Zavira tak akan seperti ini. Melvin kini memikirkan cara menyelesaikan masalahnya dengan Zavira.

Jam pulang telah tiba. Zavira kini berada di parkiran untuk mengambil motornya. Tiba-tiba handphonenya berdering. Tertera nama Melvin di layar handphonenya.

"Halo?" sapa Zavira.

"Hurry home, I'm waiting for you." ucap Melvin dengan suara beratnya.

"Hm, oke." Setelah mengatakan itu, Zavira segera mengendarai motornya dan pulang ke rumah majikannya.

Sampai di rumah Melvin, tak ada apa-apa. Zavira tak mengindahkan perkataan Melvin dalam telpon, gadis itu segera menjalankan tugas yang ia terima dari aunty Tina.

Zavira merasa sangat lelah. Zavira berjalan menuju kamar nya, sebelum handphonenya berdering. Zavira mengangkat panggilan tersebut.

"Keluar. Gue di gerbang." ucap Melvin. Setelah mengucapkan kalimat singkat itu, Melvin langsung menutup telponnya.

Karna penasaran, Zavira akhirnya menuruti kata-kata Melvin. Dan benar, di gerbang sana ada Melvin yang berada di dalam mobil dengan kaca terbuka.

Melvin melambaikan tangannya guna menyuruhnya Zavira mendekat. Karna tak mau ketahuan orang lain, Melvin langsung menarik Zavira masuk kedalam mobil.

"Apaan?" tanya Zavira malas.

"Ngambek ya?" tanya Melvin.

Zavira hanya diam dan menatap ke arah lain. Karna tak kunjung mendapatkan jawaban, Melvin segera melajukan mobilnya.

"Mau kemana sih!" ucap Zavira.

Sekarang giliran Melvin yang membisu. Laki-laki itu fokus pada jalanan dan tidak menghiraukan Zavira. Hal yang Melvin lakukan tentu membuat Zavira semakin kesal.

Melvin memberhentikan mobilnya di depan sebuah restoran. Melvin menyodorkan paper bag pada Zavira.

"Ganti baju lo," ucap Melvin.

"Ha?" Zavira sungguh tak paham.

Jika Zavira keluar dari mobil, tentu akan berbahaya bagi identitas nya. Lantas, dirinya harus ganti baju di mana? Gila jika di dalam mobil bersama Melvin.

Tentang Kasta [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang