Bab 11b

6.4K 548 47
                                    

Datang ke kantor dengan wajah tegang, Adrian membuat para karyawannya ketakutan. Terlebih saat laki-laki itu memanggil para manajer bagian dan mengevaluasi kinerja mereka. Di bawah tatapan dingin sang direktur, para manajer itu mengeluarkan keringat dingin. Meski tanpa kata-kata tapi sikap Adrian membuat nyali mereka menciut. Evaluasi berjalan selama tiga jam, dilanjutkan dengan peninjauan bagian keuangan. Rasanya gedung seperti terbakar dan para karyawan seperti dalam pusaran hawa panas. Tidak ada yang berani menyela, apalagi membantah ucapan sang direktur. Karena sekali salah berkata, berakibat fatal seperti pemecatan.

Vector menatap bossnya dengan prihatin. Meski raut wajahnya menunjukkan ketenangan tapi ia memperhatikan apa yang terjadi. Karyawan yang gemetar ketakutan, dengan sikap boss yang kaku seakan ingin menyingkarkan orang dari hadapannya. Ia tidak tahu apa yang terjadi, tapi punya dugaan ada hubungannya dengan sang nyonya.

***

Part lengkap ada di google play book atau Karya Karsa, terima kasih

Dugaannya tidak salah, saat istirahata sore, ia mendapati sang atasan memandang ponsel di mana ada video istrinya sedang menari bersama laki-laki lain. Karena penasaran, ia membuka ponselnya dan melihat tayangan video itu. Telah ditonton satu juta kali selama kurun waktu 24 jam, Melva terlihat begitu luwes menari. Bersamanya ada seorang aktor muda yang menjadi lawan mainnya dalam film. Setelah merasa cukup melihat, Vector menyimpan kembali ponselnya sebelum sang atasan memergoki.

"Pak, mau makan siang? Dari tadi Anda belum makan," tanyanya hati-hati.

Adrian mengangkat wajah. "Aku sedang malas makan. Bisakah kamu membelikan aku roti atau semacamnya?"

"Di bakery langganan?"

"Benar."

Mengangguk kecil, Vector keluar dari ruangan. Ia meminta sang sekretaris untk menyiapkan cemilan yang diminta sang boss sementara ia membuat ekpresso.

Satu gelas kopi dihidangkan dengan beberapa roti, tersaji di atas meja. Adrian mematikan video yang telah ia tonton puluhan kali. Meraih sebungkus roti, membuka bungkusnya dan mulai mengunyah, ia meminta Vector duduk.

"Menurutmu, berapa presentase cinlok para artis."

Vector mengedip bingung. "Maksudnya bagaimana, Pak?"

"Artis dan aktor yang sedang bermain bersama sering kali terlibat cinta lokasi. Seberapa persen kemungkinannya?"

"Ah, begitu." Paham dengan apa yang ditanyakan oleh Adrian, Vector berdehem sebelum menjawab. "Setahu saya, Pak. Kalau mereka bekerja dengan professional, kemungkinan untuk cinlok itu kecil."

"Kenapa?"

"Karena, mereka hanya memikirkan pekerjaan bukan perasaan."

"Tidak ada yang tahu dengan isi hati orang. Bisa saja berubah karena sering kebersamaan."

"Kalau begitu, Nona MJ harusnya sudah menikah berkali-kali, atau pacaran putus nyambung dengan banyak aktor. Buktinya tidak. Dari rumor yang saya dengar, dia hanya terlibat hubungan cinta dengan satu aktor yaitu, Luke. Selebihnya, hanya gosip."

Adrian menandaskan kopi dan rotinya. Menatap Adrian dengan heran. "Bagaimana kamu bisa tahu begitu banyak tentang MJ?"

Tersenyum malu-malu, Adrian menggaruk bagian belakang kepalanya. "Karena dari dulu saya adalah fans Nona MJ."

"Adrian ...."

"Iya, Pak."

"Nyonya, MJ bukan lagi nona."

"Oh, maaf."

Bisa jadi karena sudah minum kopi atau makan roti, tapi suasana hati Adrian membaik setelahnya. Tidak ada lagi wajah kaku dan tegang seperti tadi pagi. Meski begitu ia tidak bisa mengabaikan fakta kalau video istrinya kini memuncaki trending di media sosial. Ia menahan diri untuk tidak mengamuk saat membaca komentar dari para penonton. Banyak di antaranya memuji penampilan Melva, tidak sedikit pula yang mengatakan kalau sang arti sangat cocok bersanding dengan Neo meski umur mereka bertaut cukup jauh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

How To Seduce My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang