Masa SMA adalah masa-masa paling indah, begitu kata orang-orang. Walau tetap disibukkan oleh kegiatan belajar, tapi biasanya cinta pertama ada di masa-masa SMA. Tidak terkecuali dengan Hendery, yah hanya sedikit lebih awal karena dia melihat Xiaojun si cinta pertamanya saat masih SMP.
Tapi sayangnya Hendery harus menahan perasaannya yang membuncah itu karena kebodohannya sendiri tidak berani mendekati Xiaojun duluan, sampai akhirnya anak itu pergi jauh – cintanya layu sebelum berkembang.
Itu baru satu musibah yang menimpa Hendery pada awal masa SMA-nya, ada lagi satu musibah besar yang harus dihadapi Hendery saat baru saja memasuki kelas 2 SMA, dia didiagnosa menderita priapismus.
Priapismus? Kondisi di mana alat vital seorang pria yang menegang berkepanjangan tanpa adanya rangsangan seksual. Bayangkan, seorang pemuda berusia 16 tahun seperti Hendery, bisa-bisanya sampai menderita priapismus.
Sejak menderita priapismus ini, kegiatan belajar Hendery di sekolah juga menjadi terganggu. Bagaimana tidak, saat priapismus-nya kambuh, rasa sakit yang dirasakan Hendery tidak hanya pada bagian kejantanannya, tapi juga mencapai kepalanya.
Sakit kepala berat dan sesekali sakit kepala sebelah – migraine, kondisi yang sangat menyiksa hingga Hendery kesulitan berkonsentrasi belajar jika penyakitnya kambuh saat jam pelajaran di sekolah. Walau Hendery sudah mengkonsumsi obat yang diresepkan, tetap saja merepotkan jika kambuh mendadak. Hendery nyaris didaftarkan Homeschooling oleh orang tuanya karena penyakit itu.
Sepanjang masa SMA-nya pun Hendery menjadi pengunjung tetap unit kesehatan sekolahnya, seperti siang ini, Hendery tengah terbaring di salah satu kasur yang ada di unit kesehatan. Tengah hari bolong dan sendirian, agaknya Hendery sedikit merinding dengan suasananya.
Satu tangannya menekan satu pak berisi es batu yang ada di pangkuannya untuk mengompres bagian tubuhnya yang menegang, dan satu tangan lainnya sibuk menggenggam ponselnya karena baru saja dia menemukan akun Instagram Xiaojun.
Tanpa pikir panjang Hendery langsung mengikuti Instagram Xiaojun, dan melihat-lihat fotonya yang sudah berjumlah ratusan itu dan pengikutnya yang bahkan mencapai ratusan ribu.
"Selebgram, ya?" gumam Hendery.
Salah satu dari tiga foto terakhir yang diposting Xiaojun menarik perhatian Hendery.
Anak manis itu mengunggah foto dirinya bersama dua orang lainnya, mungkin teman-temannya. Tapi yang menggelitik hati Hendery adalah teman Xiaojun itu, yang memeluknya erat dari dua sisi tubuhnya, bahkan menyenderkan kepala mereka di pundak Xiaojun, tangan mereka pun memeluk erat perut Xiaojun.
Mereka bertiga tersenyum begitu lebarnya sampai mata mereka nyaris menghilang, tapi Xiaojun tetap yang paling lucu di mata Hendery. Apa lagi di foto itu, rambut Xiaojun berwarna pink, warna kesukaan Hendery.
"Tiffany Hwang?" gumam Hendery saat melihat akun yang ditandai di foto itu.
Jiwa kepo Hendery pun tidak bisa dihentikan sekarang.
Dilihatlah akun yang pemiliknya bernama Tiffany Hwang itu, dan Hendery terkejut bukan main saat melihat ada centang biru tersemat di sebelah nama akun itu.
"Xiaojun berteman dengan public figure?" gumam Hendery lagi.
Seorang fashion designer, itulah profesi yang tertera di akun Tiffany ini, tidak mau berlama-lama melihat foto si Tiffany ini, Hendery beralih ke satu teman Xiaojun yang lainnya.
Lagi, Hendery dikejutkan oleh profesi teman Xiaojun yang satunya; seorang Sommelier – pencicip wine profesional, bernama Choi Sooyoung. Akun Instagram-nya juga bercentang biru.
Bukan main circle-nya Xiaojun ini, batin Hendery.
Tapi jika diperhatikan lagi, Tiffany dan Sooyoung ini tidak terlihat seperti remaja, wajahnya seperti berusia awal 30-an apa lagi mengingat profesi dua perempuan itu.
Siapa Xiaojun sebenarnya? Tanya Hendery dalam hati.
Lagi, tidak mau berlama-lama memikirkan itu, Hendery lebih memilih untuk 'merekam' foto-foto Xiaojun dalam ingatannya.
Iseng, Hendery men-scroll sampai ke foto pertama yang diunggah Xiaojun di Instagram-nya, butuh waktu lama juga karena sudah ada ratusan foto yang diunggah anak manis itu.
Hendery mengabaikan beberapa foto Xiaojun yang tidak sendirian – entah itu bersama teman perempuan atau lelakinya, Hendery mau melihatnya dari foto pertama dulu dan kepo kemudian.
Sampai! Batin Hendery kegirangan saat akhirnya menemukan unggahan pertama Xiaojun.
Foto pertamanya hanyalah swafoto Xiaojun yang berambut coklat tua, mengenakan beret sambil memiringkan kepalanya. Xiaojun masih terlihat imut-imut karena foto itu diunggah sekitar tiga tahun lalu. Caption-nya berbahasa Inggris yang kurang-lebih bertuliskan:
"Hai Instagram, Xiaojun di sini."
Yah, agak alay sih, tapi tetap saja bagus bagi Hendery – tentu saja karena itu Xiaojun.
"Oi keledai! Kenapa senyum-senyum sendiri?"
Terkejut mendengar suara itu, Hendery bergegas mendekap ponselnya yang kini menjadi incaran kepo dari pemilik suara yang mengejeknya 'Keledai' itu.
"Yongqin!" sahut Hendery, omong-omong itu teman sebangku Hendery.
"Nontonin JAV, ya?" tuding Yongqin.
Hendery hanya berdecak mendengar itu.
"Ngapain ke sini, sih?" tanya Hendery akhirnya.
Tidak menjawab, Yongqin malah menyodorkan tas ransel Hendery – benar, ini sudah waktunya pulang.
"Makasih," ujar Hendery sambil menerima tasnya.
"Pulang, sana. Jangan nontonin begituan di sekolah, bye!" setelahnya Yongqin berlari keluar unit kesehatan.
Lagi-lagi Hendery sendirian di unit kesehatan, tapi dia merasa lega karena kegiatan keponya sudah tidak diganggu oleh temannya yang cukup ember itu.
Tapi rasa lega Hendery tidak begitu panjang karena saat dia melihat ponselnya kembali, layarnya masih menampilkan foto pertama di Instagram Xiaojun, logo bergambar hati di pojok kiri bawahnya sudah berganti warna menjadi merah.
Sial, rutuk Hendery dalam hati.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Redamancy | Henxiao Love Story
FanfictionLangkah pertama dari bersama selamanya antara Hendery dan Xiaojun.