10

536 365 9
                                    

Pagi ini mendung, tapi setidaknya pagi ini membawa angin baru bagi Hendery. Dengan senyum kecilnya, Hendery menatap penuh kagum ke gedung yang menjulang tinggi yang ada di seberang rumahnya.

Walau bukan satu gedung penuh, tapi di salah satu unitnya, ada tempat tinggal sang pujaan hatinya. Bahkan melihat pos satpam-nya pun sudah membuat hati Hendery berbunga-bunga.

Dan berangkat untuk mengikuti kelas pagi tidak pernah semenyenangkan ini bagi Hendery, apa lagi setelah mengetahui bahwa apartemen Mark Hills adalah hal pertama yang akan selalu dia lihat setelah keluar rumah.

"Ah, Xiaojun pasti masih enak tidur," ujar Hendery pada dirinya sendiri, lalu mendongakkan kepalanya untuk melihat unit penthouse di lantai 18 sana, "aku berangkat, ya!"

"Hal yang menyenangkan hati, banyak sekali bahkan kalau kita bermimpi..." Hendery bersenandung sambil berjalan penuh semangat menuju halte bus.

Di dalam bus yang sangat penuh pada jam-jam sibuk, ada seorang Hendery yang pastinya tidak kebagian tempat duduk dan sedang berpegangan erat pada gantungan tangan bus. Tapi juga ada seorang anak SD yang memeluk erat torso Hendery karena tidak bisa meraih gantungan tangan.

Kalau dalam kondisi biasanya, seorang Hendery yang berada dalam bus yang sangat sempit plus digelayuti seorang bocah, sudah pasti itu membuat suasana hati Hendery buruk. Belum lagi jika terombang-ambing karena pak sopir yang tidak santai membawakan busnya.

Tapi ternyata beginilah efek setelah menyatakan cintamu yang sudah lama dipendam dengan bonus mengetahui bahwa pujaan hatimu adalah tetangga.

Hendery bahkan tetap tersenyum saat mengetahui bahwa pinggiran jas seragam sekolahnya sobek karena bocah SD yang berpegangan padanya tadi di bus, tidak terlalu peduli juga jika nantinya akan diomeli ibunya saat sampai di rumah.

Hendery pun masih tersenyum saat pelajaran kelas pagi sudah dimulai dengan guru yang galak, pemandangan itu membuat Yongqin merinding melihat teman sebangkunya, karena biasanya Hendery selalu mengeluhkan masih mengantuk.

*

Bel untuk istirahat pertama berbunyi, Hendery bergegas merogoh ranselnya dan mengambil sebuah kotak bekal dan bersiap untuk pergi ke suatu tempat, tapi yang pasti bukan ke kantin.

Hendery berjalan mantap ke kelas Xiaojun, dengan percaya dirinya beranggapan bahwa anak manis itu tetap ada di kelas pada jam istirahat pertama ini.

Dan di sinilah Hendery, berdiri mematung di depan jendela kelas Xiaojun, terpesona dengan objek pandangannya yang sedang membaca sesuatu melalui tabletnya.

"Masuk aja," tiba-tiba terdengar sebuah suara.

Hendery mengalihkan pandangannya untuk melihat siapa yang bicara padanya itu.

Haechan.

Hendery hanya tersenyum kecil lalu melenggang masuk ke kelas Xiaojun.

"Hai, tetangga," sapa Hendery yang langsung duduk di kursi kosong yang ada di depan meja Xiaojun.

Xiaojun menoleh ke arah asal suara sapaan itu, lalu tersenyum manis, "Hendery."

Tanpa perlu mengatakannya pada Hendery, Xiaojun sebenarnya sangat senang dengan kehadiran kakak kelasnya itu, malah kalau bisa jujur, Xiaojun sudah menunggu untuk bisa bertemu Hendery di sekolah.

"Aku bawa sandwich buah, semoga kamu belom kenyang," Hendery membuka kotak bekal yang dibawanya dan mendapatkan tatapan penuh minat dari Xiaojun.

Xiaojun memandangi sandwich dengan krim tebal berisi strawberry dan anggur yang terlihat sangat cantik itu kemudian berganti menatap Hendery, "buat Xiaojun?"

Redamancy | Henxiao Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang