07

547 354 11
                                    

Gila! Hendery merasa sudah tidak waras setelah memberikan kecupan di kening Xiaojun.

Tiba-tiba muncul bayangan Xiaojun yang marah karena Hendery sembarangan menciumnya, lalu tidak mau kenal dengannya lagi, dan Hendery tidak mau itu terjadi. Maka, Hendery langsung beranjak dari duduknya dan berlutut di hadapan Xiaojun.

"Maaf, aku lancang."

Sedangkan Xiaojun langsung memegangi keningnya yang tadi dikecup Hendery, dipegangi seolah habis terantup lebah.

Walau Xiaojun sudah menduga akan dicium Hendery, tapi tidak bisa dipungkiri juga Xiaojun tetap saja kaget.

Kecupan di kening tadi itu seperti yang sering Xiaojun lihat dalam konten-konten yang banyak bertebaran di media sosial.

Seorang yang sedang menyuapi pasangannya lalu mengecup kening pasangannya.

Apa Hendery sedang meniru konten itu?

Xiaojun akui, saat melihat konten yang seperti itu dirinya juga iri dan ingin diperlakukan manis begitu.

Tapi yang benar saja, Hendery bahkan bukan pacarnya.

Dan mengalaminya langsung seperti saat ini membuatnya merasakan dua perasaan yang tercampur aduk.

Satu; rasanya menggelitik seperti ada ribuan kupu-kupu kecil berterbangan di perutnya. Tapi, ya, ada tapinya...

Dua; tapi sayangnya ini dunia nyata dan bukan film romansa, jadi alih-alih terasa romantis, Xiaojun malah merasa seperti orang gampangan.

Bagaimana Xiaojun tidak berpikiran jelek seperti itu? Masa hanya karena diberikan sebuah permen jelly sampai mau-maunya dicium – walau cuma di kening, sih. Mereka bahkan baru berkenalan beberapa hari lalu, setidaknya itu yang diyakini Xiaojun karena dia memang baru tahu ada kakak kelasnya yang bernama Hendery dan sialnya, tampan. Xiaojun hanya tidak tahu bahwa Hendery sudah sangat sering mencari tahu beberapa hal tentang dirinya.

Ditambah, permen itu permen gratisan yang Hendery dapatkan dari dr. Suh – tak bermodal sekali si Hendery ini.

Dicium orang setampan Hendery di dunia nyata tidaklah semenyenangkan itu bagi Xiaojun, apa lagi orang-orang tampan memang dikenal dengan label 'tukang bikin patah hati'. Cih, Xiaojun tidak terima.

"Hendery anggep Xiaojun gampangan, ya?" sahut Xiaojun akhirnya sambil beranjak dari duduknya.

Mendengar itu dari Xiaojun, Hendery langsung mendongakkan kepalanya untuk melihat ke arah pujaan hatinya itu yang kini sudah berdiri.

"Gampangan? Mana ada! Aku tuh suka banget sama kamu, Xiaojun. Maaf, aku bener-bener minta maaf buat kelancangan aku barusan."

Ah, kenapa tiba-tiba jadi pengakuan perasaan?

Perlahan satu tangan Xiaojun yang tadi memegangi keningnya kini terangkat, terlihat seperti akan melayangkan tamparan ke wajah tampan Hendery – padahal sebenarnya Xiaojun hanya ingin menghalangi sinar matahari dari matanya.

Melihat itu, Hendery langsung menundukkan kepalanya dan memejamkan matanya rapat-rapat, mencoba menguatkan hati untuk menerima tamparan pertamanya di 17 tahun hidupnya – yang sayangnya akan didapatkannya dari cinta pertamanya juga, ironis.

Dan terdengarlah bel tanda masuk, menyelamatkan Hendery dan juga Xiaojun dari situasi yang super canggung ini.

***

Besoknya, saat pagi sebelum kelas dimulai, Xiaojun menemukan goodie bag berukuran lumayan besar di mejanya.

"Tadi Hendery Hyung ke sini naro itu di meja kamu," begitu kata Haechan yang mejanya memang di sebelah Xiaojun dan sudah datang lebih awal.

Redamancy | Henxiao Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang