14

500 352 25
                                    

"Hendery gak mau having sex aja buat ngeredain penyakit ini?"

"Doll..." Hendery otomatis bangun dari posisi tidurnya sejak pertanyaan itu terucap dari bibir manis Xiaojun.

Bagaimana bisa Xiaojun membicarakan soal having sex semudah itu seolah seperti hanya membalikkan telapak tangan?

"Doll, kamu gak serius, I'm fine, oke?" Hendery menempelkan keningnya pada kening Xiaojun, "aku gak apa-apa, ini udah biasa, aku tidur sebentar juga udah reda," jelas Hendery untuk lebih meyakinkan Xiaojun lagi.

"Sebentarnya tuh berapa lama?"

"Hitungan jam."

Tapi sepertinya Xiaojun bersikeras dengan pemikirannya, "tuh kan, kalo hitungan jam ya berarti lama. Ayo, Dery, siapa tau kan bisa sembuh lebih cepet kalo kita having sex, ya?"

Hendery tertawa miris mendengarnya lalu memejamkan matanya, "gak bisa gitu, doll. Kamu tau sendiri apa yang aku idap, kan?"

Hendery bisa merasakan Xiaojun mengangguk.

"Apa? Aku sakit apa, coba sebutin," Hendery kembali membawa Xiaojun untuk berbaring di sampingnya.

"Priapismus," jawab Xiaojun pelan sambil menatap wajah Hendery yang masih terlihat seperti menahan rasa sakit.

"Apa yang kamu tau dari penyakit itu?"

"Kondisi kejantanan yang menegang berkepanjangan di luar keinginan penderitanya," jelas Xiaojun seperti apa yang dia ingat saat pertama kali membaca jurnal tentang penyakit langka tersebut.

"Terus?" tanya Hendery lagi.

"Umumnya gak berhubungan dengan aktivitas seksual..."

"Tuh, tau," sahut Hendery kemudian mengusap-usap kepala Xiaojun penuh rasa sayang, "kalo tau, kenapa kamu malah nyaranin kita buat having sex, hmm?"

"Tapi kan waktu itu Hendery bilang kalo Hendery mesum, terus kenapa nolak having sex sama Xiaojun?"

Nah kan, ucapan Hendery yang sembarangan waktu itu justru menjadi bumerang buatnya sendiri sekarang. Sedangkan niat Xiaojun murni untuk membantunya meringankan rasa sakit itu - dari apa yang Xiaojun anggap bisa dilakukannya selain menunggu obat bekerja.

"Ng, itu..."

"Hendery gak tertarik sama Xiaojun, ya?"

Ah, pertanyaan bodoh macam apa itu?

"Nggak gitu!" tukas Hendery membantah pertanyaan bodoh Xiaojun, sedangkan Xiaojun sudah terlihat akan membuka mulutnya untuk berdebat dengan Hendery.

"Hendery udah lama kan, mengidap penyakit ini? Dan dari apa yang Xiaojun baca, penyakit ini bisa jadi permanen kalo terus-terusan kambuh," jelas Xiaojun dengan suaranya yang sudah bergetar, terdengar seperti akan menangis.

Mendengar suara Xiaojun yang begitu membuat Hendery otomatis panik, diraihnya wajah manis pacarnya itu dan mengusap pipinya yang lembut.

"Xiaojun, jangan nangis-"

Tapi ucapan dari Hendery itu yang justru memicu air mata Xiaojun untuk mengalir, "kata Hendery penyakit ini gak mematikan, tapi apa, Xiaojun baca di jurnal lain katanya ini ada kaitannya sama leukemia..." Xiaojun sudah mulai sesenggukan.

Sedangkan Hendery malah seperti tersihir melihat wajah Xiaojun saat ini, juga dengan penjelasan tentang apa yang dibaca pacar manisnya itu di jurnal. Dan memang benar, penyakit yang dideritanya saat ini berkaitan dengan leukemia, tapi-

"Masa Hendery gak tau sih kalo leukemia itu mematikan?" tukas Xiaojun, "katanya gak mematikan!" rengek Xiaojun lagi.

Hendery tidak bisa menahan tawanya, tawa bahagia melihat Xiaojun yang ternyata sangat mengkhawatirkannya.

Redamancy | Henxiao Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang