08

552 353 7
                                    

Lima menit sebelum jam berakhir, guru di kelas Hendery sudah memutuskan untuk keluar kelas, menjadikan kelas Hendery sedikit ribut sambil menunggu bel pulang berdering.

Hendery bertopang dagu sambil memikirkan tentang Xiaojun, seharian ini dia belum melihat anak manis itu di sekolah. Rasa penasaran menguasai Hendery, dia ingin tahu apa cokelat permintaan maafnya kemarin sudah diterima oleh anak manis itu atau belum, sudah dimakan atau belum. Hendery sempat takut kalau cokelat itu malah dimakan Haechan.

Hendery tidak tahu saja bahwa teman sebangkunya itu yang justru ikut menikmati cokelat pemberiannya pada Xiaojun.

Ah, hari ini priapismus-nya tidak kambuh, membuat mood Hendery cukup baik seharian, hanya saja belum melihat Xiaojun membuatnya takut kalau ternyata anak itu diam-diam kembali ke Amerika dan Yongqin dengan kejamnya tidak mau memberitahunya.

Bel tanda pulang akhirnya berdering, semua murid langsung bersemangat untuk membubarkan diri dari kelas. Begitu juga dengan Hendery, hanya saja dia tidak langsung keluar dari area sekolah.

Di lorong-lorong kelas sudah terlihat banyak murid yang berlalu-lalang, Hendery berjalan pelan seolah menunggu untuk berpapasan dengan Xiaojun, tapi rasa-rasanya tidak mungkin karena ini masih di area kelas 3.

Memakan waktu lebih lama untuk sampai di depan gerbang sekolah karena berjalan lambat, kedua mata besar Hendery melihat sosok Xiaojun masuk ke mobil SUV hitam, dan itu di sana ada Yongqin yang menutupkan pintu untuk Xiaojun.

Sejak kapan Yongqin sedekat itu sama Xiaojun? Batin Hendery.

Langsung saja Hendery menghampiri Yongqin yang masih berdiri di dekat gerbang sekolah.

"Oi!"

"Yo!"

"Itu Xiaojun pulang sama siapa?" tanya Hendery penuh penasaran, tanpa basa basi.

"Dijemput om-nya," ujar Yongqin singkat, lalu menawarkan sebungkus keripik kentang pada Hendery.

Hendery mengambil sekeping keripik yang ditawarkan Yongqin, tapi matanya masih tertuju pada mobil SUV yang membawa Xiaojun sampai tidak terlihat lagi.

"Tapi itu bukan pacarnya kan?" lirih Hendery pada dirinya sendiri.

Plak.

Tiba-tiba saja sebungkus keripik kentang yang tadi dipegang Yongqin melakukan pendaratan ke wajah tampan Hendery.

"Ngomongnya gak dijaga banget sih! Pantesan aja ya, Xiaojun tuh sampe ngira dia gampangan karena perlakuan kamu ke dia!"

"Hah?" Hendery yang mendadak digeplak pakai bungkus keripik itu kebingungan dengan maksud perkataan Yongqin.

"Maksud kamu apa, hah? Xiaojun pacaran sama om-om, gitu? Kalo dia tuh sugar baby, gitu? Hah? Tadi itu tuh om-nya beneran, kakak dari ibunya!"

Mengerti dengan kesalahpahaman yang melanda Yongqin, Hendery membuka mulutnya untuk membela diri, tapi...

"Kamu gak tau sih, kemaren tuh Xiaojun nangis-nangis ke aku setelah dicium kamu, dia ngerasa gampangan banget mau-maunya dicium kamu setelah kamu ngasih permen, mana itu permen gratisan kan!"

Ah, Yongqin berdusta.

"Apa sih? Bagian mananya aku nganggep Xiaojun gampangan? Aku kan cuma tanya apa tadi itu pacarnya, siapa tau kan ternyata Xiaojun udah punya pacar dan kamu gak bilang, lagian juga sebenernya tadi itu aku ngomong sendiri," Hendery membela diri.

Hendery sama sekali tidak berniat untuk menghina Xiaojun atau bermaksud sarkas dari ucapannya itu, bagaimana mungkin Hendery begitu saat dia sangat menyukai Xiaojun?

Redamancy | Henxiao Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang