JUAN MAHENDRA sang ketua osis yang berwajah tampan dan juga bertubuh tinggi. Bertemu dengan gadis cantik dan mungil bernama JASMINE gadis cerewet yang telah melanggar peraturan karena terlambat 1 menit membuat kisah mereka menjadi lebih dari 1 menit...
"kalo udah di beresin gimana bisa ini berantakan lagi" ucap juan.
"bisa ga sih gausah ngomel, mending lo pergi" ucap jasmine.
"ini tempat umum jadi siapa aja boleh dateng kesini" ucap juan.
"terserah" jawab jasmine.
Jasmine mengambil beberapa buku yang berserakan itu dan merapihkannya, tak lama bel pun berbunyi dan setelah mendengar itu jasmine langsung pergi ke kelas.
*****
"siang semua" sapa dio anak buah juan.
Anak-anak osis sudah berjejer di depan kelas membuat para siswa/siswi bingung ada apa ini.
"hari ini kita mau rajia dadakan jadi kalian boleh mundur dulu" ucap dio.
Jasmine menatap yang dengan sikap coolnya berkalan memeriksa satu persatu tas siswa/siswi.
"ini punya siapa?" tanya juan sembari mengangkat sebuah lipstik berwarna merah.
"min bukannya itu punya lo?" tanya vita.
"eh iya, itu punya saya kak" jawab jasmine.
Juan menoleh ke sumber suara dan menatap jasmine. "ngapain kesekolah bawa lipstik?" tanya juan.
"karena ini rajia jadi lipstiknya saya sita" ucap juan.
Jasmine berdengus kesal, mengapa juan selalu saja membuatnya kesal? Benar-benar menyebalkan. . . . Jam istirahat sudah tiba dan jasmine kembali ke perpustakaan untuk membereskan buku namun kebetulan ia bertemu dengan juan.
"tunggu" ucap jasmine.
"kenapa?" jawab juan.
"ga bisa ya lipstiknya di balikin? Soalnya itu bener punya bunda. Bunda nitip beli lipstik terus gue lupa ngasih ke bunda" ucap jasmine.
"ga bisa" ucap juan.
"pliss ya, itu mahal tau lipstiknya" ucap jasmine.
"kalo lo mau lipstiknya kembali berarti waktu hukuman lo gue tambah" ucap juan.
"kok gitu sih.." protes jasmine.
"terserah, silahkan lo pilih" ucap juan sembari meninggalkan jasmine.
"nyebelin lo juan!! Ishhh" ucap sebal jasmine.
Ting! (Notif chat)
Jasmine mengecek handphonenya dan membuka pesan yang baru saja masuk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.