13

117 4 0
                                        

Juan masih berada di sekolahan dan ia sedang duduk di bangkunya sembari memainkan laptopnya.

"Ju" panggil dio.

"Hm" jawab juan.

"Hasil rapat hari ini berarti udah fiks ya acara pensinya bakal di adain minggu depan" ucap dio.

"Ya menurut kesepakatan dan persiapan minggu depan kita udah siap" ucap juan.

"Iya murid murid kesenian juga udah pada latihan buat acara event pelestarian kesenian/budaya indonesia dan bakal ada pertunjukan khusus" ucap dio.

"Atur aja" ucap juan.

*****

Pagi-pagi sekali jasmine sudah berada di sekolahan dan ia terduduk di bangku kelasnya. Jasmine takut jika semuanya akan berjalan buruk, kecemasannya terus bertambah dikala pikirannya terus memikirkan hal buruk. Ia merasa takut namun ia benar-benar tidak bersalah, ia merasa di jebak dan dituduh melakukan kejahatan seperti itu. Memikirkan itu membuatnya tak sadar bahwa keadaan kelas sudah ramai.

"Wih pencuri udah dateng" ucap luna.

"Mau apa lo kesini?" Tanya jasmine.

"Gausah belagu lo, masih nyuri handphone gue berarti lo orang ga mampu" jawab luna.

Jasmine merasa sangat emosi namun ia berusaha menahannya dan ia hendak keluar dari kelas namun luna tiba-tiba saja menjambak rambut hitamnya.

"Awww.." ringis jasmine.

"Udah gue bilang jangan belagu!!" Kecam luna.

"Lepasin!" Ucap jasmine.

"Lo pencuri pantes dapetin ini" ucap luna.

Jasmine memejamkan matanya dan berharap kejadiannya tidak akan semakin buruk.

"Gue ga nyuri handphone itu!" Ucap jasmine.

"Gausah ngelak lagi jasmine, jelas-jelas handphone gue ada di lo" ucap luna.

Mata jasmine memanas ia hendak menangis namun ia berusaha sekuat mungkin agar tidak meneteskan air matanya.

"Lepasin sahabat gue!" Ucap vita.

"Lo gausah ikut campur!" Ucap luna.

"Jelas gue boleh ikut campur, dia sahabat gue" ucap vita.

"Hahahaha lo masih mau sahabatan sama pencuri?!" Ucap luna.

"Pencuri? Jasmine ga pernah nyuri handphone itu asal lo tau!" Jawab vita.

Luna melepaskan tangannya dari rambut jasmine dan jasmine berlari begitu saja. Entahlah ia merasa hari ini pasti akan berat ia lalui air matanya terus mengalir deras, jasmine menerobos keramaian dan pergi ke gudang belakang sekolah.

"Hiks..hiks.." isakan tangis jasmine.

Jasmine hanya bisa terduduk dan memeluk lututnya, ia tak berdaya karena tak ada bukti yang dapat menyangkal bahwa ia tidak bersalah. Saat ini ia benar-benar merasa sedih dan juga merasa ini terlalu berat untuk ia jalani sendiri.

"Gue harus gimana sekarang? Hiks.." gumannya.

Jasmine benar-benar bingung dan ia juga tak tahu harus melakukan apa namun ia sangat yakin bahwa semua ini adalah jebakan. Ia ingin mencari bukti namun dimana harus ia cari? Apakah tidak ada saksi mata?

Ting! (Notif chat)

Ting! (Notif chat)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Juan & jasmine [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang