Juan dan jasmine akhirnya sampai di rumah jasmine setelah melewati perjalanan yang sedikit padat hari ini.
"Makasih ya cookies buat bunda terus makasih udah nganterin" ucap jasmine.
"Iya sama-sama" jawab juan.
"Yaudah gue masuk ya" ucap jasmine.
Juan mengangguk lalu jasmine langsung turun dari mobil itu dan masuk kedalam rumahnya, rumahnya tampak gelap karena semua lampu belum ada yang menyala.
"Bunda kok belum pulang ya?" Guman jasmine.
Jasmine menyalakan semua lampu yang ada dirumahnya itu dan ia masuk kedalam kamarnya. Ia menyimpan tas dan box berisikan cookiesnya itu di atas meja belajarnya lalu ia mengambil handphonenya untuk menelpon bunda.
"Ayo angkat dong bun" ucap jasmine.
Jasmine menempelkan handphonenya di kuping dan menunggu jawaban dari bunda namun tiba-tiba raut wajah jasmine berubah dan ia tak sengaja menjatuhkan handphonenya kelantai. Jasmine langsung berlari keluar rumah dan menaiki taksi, entah apa yang terjadi namun dari raut wajah jasmine terlihat sangat jelas bahwa gadis itu sedang khawatir.
*****
Pagi hari menyapa juan yang saat ini sedang menjaga gerbang sekolahnya, ia berjaga di gerbang ini sedari tadi dan memperhatikan setiap siswa/siswi yang lewat namun ia tak menemukan jasmine.
"Jangan-jangan telat lagi" ucap juan.
Juan menatap kearah jalanan panjang menuju ke sekolahnya namun ia tak juga menemukan gadis itu. Sampai pada waktunya untuk menutup gerbang gadis itu tak kunjung terlihat dan muncul sebuah pertanyaan dibenak juan saat itu.
"Apa dia sakit ya?" Gumannya.
Juan menutup gerbang sekolahnya itu lalu bergegas menuju ke kelasnya untuk memulai pelajaran walau pikirannya masih saja memikirkan jasmine.
"Ju lo kenapa?" Tanya dio yang sedang duduk di bangkunya.
"Gapapa" jawabnya.
"Gapapa tapi muka lo kaya yang khawatir gitu, ada apa sih?" Tanya dio.
"Gapapa, ohiya si adit udah masuk sekolah belum?" Tanya juan.
"Setau gue belum sih dari waktu itu, udah lama juga dia ga sekolah" ucap dio.
Juan yang tadinya sedang dudukpun langsung berdiri dan keluar dari kelas membuat dio kebingungan. Sedangkan juan sedang berlari menuju ke kelas jasmine untuk mengecek apakah gadis itu ada atau tidak. Juan sampai di pintu kelas jasmine dan ia pun melihat kearah bangku jasmine yang kosong, pikirannya menjadi tak karuan ia merasa khawatir tanpa alasan yang jelas.
"Dia kemana ya?" Ucap juan.
Juan berlari ke arah parkiran dan langsung mengendarai motornya keluar sekolah dengan kecepatan tinggi, jantungnya berdetak dengan cepat dan perasaannya tidak enak. Dalam waktu 5 menit juan sampai dirumah jasmine yang terlihat menyala dan pintu rumah jasmine terbuka membuat ia semakin khawatir.
"Jasmine!" Panggil juan.
Juan berlari masuk kedalam rumah itu dan mencari keberadaan jasmine namun ia tak kunjung menemukan gadis itu. Ia menuju ke kamar jasmine dan hasilnya nihil namun juan dapat melihat handphone milik jasmine yang sudah tergeletak di lantai.
Lalu mata juan menatap kearah meja belajar yang diatasnya terdapat box berisikan cookies yang ia berikan untuk bunda jasmine. Juan berlari keluar rumah dan langsung mengendarai motornya untuk menuju ke sekolah. Ia akan berusaha menemukan jasmine secepatnya dan ia akan memastikan bahwa jasmine tetap baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Juan & jasmine [SELESAI]
Short StoryJUAN MAHENDRA sang ketua osis yang berwajah tampan dan juga bertubuh tinggi. Bertemu dengan gadis cantik dan mungil bernama JASMINE gadis cerewet yang telah melanggar peraturan karena terlambat 1 menit membuat kisah mereka menjadi lebih dari 1 menit...