45. TAMAT

13 10 0
                                    

(Maaf atas ketidaknyamanan karena mungkin bab 43 sedikit berantakan, karna salah satu masalah)

Flashback ini menceritakan bagaimana Cintya bisa keluar ya gaes, jadi bagi kalian yang penasaran bisa baca di bab ini.

Jangan lupa follow dan vote tinggalkan jejak di bagian komentar ya... See you

🐢🐢🐢

Flashback on

Tiga bulan mendekam di penjara, Cintya selalu mencari cara untuk bisa keluar dari jeruji besi itu, Cintya mencari celah dan selalu gagal, walau sudah mengecoh setiap polisi yang menjaga tapi Cintya terus saja gagal, pada suatu siang Cintya mendapatkan ide yang mungkin bisa membuatnya bebas dari penjara.

Cintya berpura-pura sakit perut yang luar biasa, ia bahkan membiarkan wajah seakan pucat seperti orang sakit beneran.

Karena polisi sangat kasihan akhirnya tiga polisi mengawalnya untuk pergi ke klinik terdekat dan membiarkan Cintya di periksa oleh dokter di klinik tersebut.

Cintya dengan hati berdebar karena takut ketahuan maka ia berencana membayar dokter itu untuk berkata bohong, Cintya bahkan berjanji untuk membayar satu juta dan benar saja sang dokter melakukannya dengan bersikap tetap tenang.

Dokter itu mengatakan bahwa Cintya harus di rawat beberapa hari dan membiarkan ketiga polisi itu pergi dari klinik, dengan percaya begitu saja ketiga polisi itu pergi membiarkan Cintya mendapat pertolongan dokter.

Sekitar satu minggu berpura-pura, akhirnya Cintya melarikan diri dengan kursi rodanya, ia membawa kartu atm yang ia simpan di saku selama berbulan-bulan, bahkan ia membayar preman-preman suruhannya untuk menghabisi sang dokter setelah jam pulang kerja.

Dan dari sinilah Cintya mulai berambisi untuk menghancurkan kehidupan keluarga Silvi, rencana pertamanya adalah memikirkan bagaimana membunuh tanpa ketahuan.

Flashback off

Sekitar satu minggu setelah Arham dan Zaskia memaafkan Cintya, kini Cintya tinggal bersama kedua remaja itu, bahkan Cintya tidak segan untuk membantu pekerjaan Zaskia ketika Zaskia melakukan sesuatu, seperti memasak, dan melakukan hal kecil yang bisa Cintya lakukan.

Cintya selalu terbayang akan kesalahannya yang ia perbuat selama ini.

Saat ini Arham berada di rumah karena libur kerja dan Zaskia akan pergi kuliah saat semua pekerjaannya selesai.

Cintya duduk termangu melihat semangat kedua remaja di hadapannya, bahkan ia malu pada dirinya sendiri karena ia tidak lagi bisa melakukan apapun, sekarang Cintya berpikir kalau ia adalah patung hidup yang selalu merepotkan orang lain.

"Assalamualaikum," terdengar suara dari depan gerbang, membuat Cintya terbangun dari lamunannya.

"Waalaikumsalam, eh ada Nak Disa, masuk, masuk." Cintya mempersilahkan Disa masuk.

"Arham, ada Disa di luar," Cintya memanggil Arham yanhmg berada di dalam rumah.

"Iya mah," seru Arham.

Arham dan Zaskia saat ini memanggil Cintya dengan sebutan mamah, karena bagaimanapun Cintya pernah menjadi suami dari papah Arham dan Albab.

Hanya Zaskia lah yang belum pernah mendapatkan kasih sayang orang tua kandungnya selama hidup bertahun-tahun, ia hanya merasakan kasih sayang ibu tiri yang menganggapnya sebagai anak sendiri.

Zaksia dan Arham keluar bersamaan menemui Cintya dan Disa di ruang tamu.

"Maaf nunggu lama." Arham duduk bersebelahan dengan Disa.

PRAHARA CINTA ALBAB (TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang