Enemy

16.7K 1.6K 283
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

"Tunggu! Maksud daddy aku di jodohin?" Pagi itu di kediaman sebuah keluarga terjadi keributan kecil dimana anak kedua mereka terbawa emosi karena perkataan sang daddy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tunggu! Maksud daddy aku di jodohin?" Pagi itu di kediaman sebuah keluarga terjadi keributan kecil dimana anak kedua mereka terbawa emosi karena perkataan sang daddy.

"Iya, daddy dan bubu memutuskan menjodohkan kamu dengan anak rekan kerja daddy." —Jenvano Jendral Juanda, Remaja itu mendengus kesal dengan perkataan Daddynya.

"Aku baru mau lulus kuliah dan tiba-tiba di jodohin? What the! Aku mau lanjut S2 di luar negri kayak kak Marvin." Daddy Jevano —Jeffrey Jendral, berusaha meyakinkan si anak agar mau menerima tawaran perjodohannya.

"Bubu sama Daddy dulu nikah bahkan sebelum lulus kuliah dan kita juga lanjut kuliah bareng-bareng setelah itu, pernikahan bukan penghalang segalanya." ucap —Tio Jendral bramana, Bubunya Jevano. Jevano mengacak-acak rambutnya.

"NO! Pernikahan menghalangi karir aku! Aku udah punya pacar dan aku punya pilihan sendiri buat percintaan, emang ini jaman siti nur baya? Ya, masa-masa bubu sama daddy udah lewat dan sekarang udah modern." ucap Jevano.

"kita punya kesepakatan jevano! Kalau kamu tolak perjodohan ini, warisan dan harta kamu, Daddy tidak akan berikan dan semua akan di sumbangkan ke yayasan." Jevano membelakan matanya, mana bisa dia hidup sengsara dan miskin? What the hell? Harga baju kaosnya saja belasan juta.

"What?! Daddy gak adil! Kenapa sih kalian maksa banget jodohin Jevano?"

"karena ini pilihan yang tepat buat kamu, biar kamu sadar dan lebih bersyukur gak semua hidup tentang harta." Jevano mendengus.

"dan gak semua hidup dibayar cuma-cuma, semua butuh uang dad!"

"ya maka dari itu biar kamu sadar gak melulu tentang uang, biar kamu gak di porotin pacar kamu terus." Ucap bubunya, Jevano berjalan meninggalkan ruang keluarga dan kedua orang tuanya berjalan sembari menghentak-hentakan kakinya menuju kamarnya.

"kamu yakin mau jodohin dia? Dia masih kekanakan begitu lho, nanti ngerepotin keluarga raga." Ucap Tio.

"itu alasan aku, biar dia dewasa dan gak selalu manja begitu biar dia juga mikir cari uang itu susah, kalah loh dia sama Sekala, adiknya malah lebih dewasa." ucap Jeffry, Tio bangkit dari duduknya.

"yaudah terserah kamu, aku ikutin apa kata kamu aja." Ucap Tio.

Sementara itu Jevano baru saja masuk ke dalam kamar melihat adiknya —Sekala Jendral Buana. Tengah memainkan PSnya. Sekala menatap kakaknya yang kelihatan bete itu.

"ngapa lo kak? Abis di pitusin Nadira lagi?" Tanya Sekala.

"berisik." jawab Jeno menelusupkan wajahnya di mantal miliknya.

Rumah Raga [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang