Talk a lot ( N 5 : 4 J )

8.6K 1.1K 29
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Clek!

Pukul lima sore baru saja Nadir pulang ke rumah setelah puas bermain sampai lupa waktu dengan Haian, Nadir melepas sepatunya dan menaruhnya di rak sepatu tertutup lalu memakai sandal rumahnya, ia melihat Jevano sedang duduk di ruang keluarga sudah dengan pakaian rumahnya.

"udah beres pacarannya? Asik banget kayaknya sampe lupa waktu." Ucap Jevano, Nadir hanya menoleh sebentar lalu masuk ke dalam kamarnya.

Sejujurnya ia melupakan pesan Jevano yang menyuruhmya pulang karena ada sesuatu yang intin mereka bicarakan, Nadir menaruh tasnya lalu mendudukan dirinya di meja rias untuk membesihkan wajah dari debu dan kotoran.

Keluar dari kamar membawa handuk, Jevano hanya melirik sinis lalu kembali dengan camilannya dan ponsel, Nadir masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Nadir mematikan keran shower dan mengambil handuknya, ia mengusak rambunya lalu melihat gantungan baju, ia biasanya membawa baju ganti dan memakainnya di kamar mandi tapi kali ini ia tidak membawanya.

"Woy buruan gue juga mau ke kamar mandi." Ucap Jevano dari luar, Nadir tidak mau keluar dan memperlihatkan tubuhnya di hadapan Jevano walau kamarnya di samping kamar mandi.

"Nadir! Cepetan elah gue kebelet!" Nadir mengepalkan tangannya dan menarik nafasnya, ia membuka pintu kamar mandi—

—Bruk!

"AAAAA!!" teriakan mengelegar dari Jevano membuat Nadir juga ikut berteriak tanpa suara, bahkan wajahnya sudah memerah.

"Tutupin itu looo!! Anduk lu lepas!!" Ucap Jevano ngegas, Nadir semakin panik.

Niat awalnya keluar dari kamar mandi dengan cepat menuju kamar namun di depan kamar mandi ada Jevano tubuhnya tak sengaja bertubrukan dengan tubuh Jevano dan sialnya handuk yang melilit bagian bawahnya tidak terikat dengan kencang mengakibatkan terlepas dari pinggangnya.

Jevano segera mengambil handuk Nadir dan memasankannya di tubuh nadir tanpa melihat tubuh Nadir alias ia memejamkan matanya.

"Udah sana cepet masuk kamar." Nadir hanya mengangguk, ia masih menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan masuk ke dalam kamar.

Jevano mengelus dadanya, baru saja ia melihat pemandangan yang erotis menurutnya, tapi jangan sampai abis ini adiknya kembali tegang akibat melihat tubuh Nadir full naked.

"Gila lu jev, bisa gila lu!" Runtuk Jevano di dalam kamar mandi.

Sementara itu Nadir masih terisak ia menangis karena malu betcampur panik, tubuhnya kini sudah di balut piama panjang, wajahnya masih memerah, Nadir menghapus air matanya sembari menyisir di depan kaca.

Rumah Raga [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang