Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!
Nadir sedang menyapu rumah, rencananya setelah menyapu rumah ia akan mengepel juga karena kemarin belum sempat memberikan rumah dengan maksimal, Nadir mekihat Jevano yang tengah telfonan dengan pacarnya sembari berselonjir kaki di sofa ruang tengah.
"kamu mau kesini sayang? Ngapain aku jemput aja kesana."
"..." Nadir berdecih mendengar pecakapan yang menurutnya alay itu.
"Yaudah kalau kamu maksa, aku mau siap-siap dulu ya nanti kita jalan-jalan hari ini." Jevano tertawa dan terkekeh membuat Nadir jengah dan menyengol kaki Jevano yang menjuntai kebawah dengan gagang sapu.
"aakh! Sakit, liat-liat dong!" Ucap Jevano dengan kesal, Nadir hanya tersenyum tak bersalah.
Jevano baru saja selesai mandi ia mengusak rambutnya dan melihat Nadir tengah mengepel lantai, baru saja kaki Jevano hendak melangkah ke lantai tiba-tiba saja pelan yang di pegang Nadir kembali menyengol dengan keras kaki Jevano, Nadir kaget di buat-buat dan tersenyum tak bersalah.
"Maaf."
"hiihh!! Bisa gak sih lo kalau kerja tuh liat-liat, mau sengaja atau gak di sengaja sakit tau!" ucap Jevano lalu masuk ke dalam kamarnya, kata siapa mereka tidur sekamar, mereka memiliki kamar masing-masing dengan kamar utama di tempati oleh Jevano.
Ting tong!
Nadir menoleh ia mendebgar suara bel, segera Nadir menyimpan pelannya dan keluar dari rumah, ia melihat seorang wanita cantik berdiri di depan pintu rumahnya.
"Nadir?" panggil wanita itu yang ternyata adalah Nadira.
"siapa Na?" tanya Jevano dari dalam, Jevano menoleh keluar dan melihat Nadira ada di depan rumahnya.
"Nadira sayang, kamu udah datang?" Jevano menyingkirkan tubuh Nadir dari hadapan Nadira dan menarik masuk Nadira kedalam.
"duduk dulu sayang, eh bikinin minuman buat Nadira sama gue!" perintah Jevano, Nadir hanya berdecih dan segera pergi ke dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Raga [ Nomin ] || ✅
Romance✒노민 [Completed] Jaman siti nurbaya memang sudah terlewat jauh, tapi tradisinya soal perjodohan tak pernah luruh. Jevano Jendral Juanda harus menerima kenyataan bahwa ia di jodohkan dengan rival sekampusnya yang tuli bernama Nadir Ragahaya. ©Sunnypw...