Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!
Suara alunan musik dan juga bising dari tamu terdengar di ruangan ballroom, kedua orang tua mempelai begitu bahagia menyambut tamu yang datang sembari mengobrol kecil, sementara pengantin seperti tidak ada gairahnya sama sekali.
"Na selamat ya, gue gak nyangka banget lo nikah secepat ini, apalagi sama si koplok yang suka usilin lo." Ucap Haikal yang datang ke pernikahan Jevano dan Nadir, Haikal memeluk Nadir cukup lama.
"kalau gak rame udah gue gibeng lu." runtuk Jevano, Haikal malah mendelikan matanya.
"Na, lo kenal gak yang duduk di pojok sana siapa?" tunjuk haikal pada seorang laki-laki dengan balutan stelan formal.
"Kakak gue ngape lu? Mau ngecengim dia? Sorry levelnya bukan lo, dia kuliah di canada seleranya bule." Ucap Jevano.
"berisik kayak kodok sawah deh, gue nanya Nadir bukan kodok kayak lo."
"enak aja, gue dikatain kodok lo noh kayak beruang."
"Kodok!"
"dasar beruang!" Nadir menghembuskan nafasnya pasrah mendengar pertarungan saling ejek dengan suaminya? Dan sahabatnya tersebut.
"awas lo kodok kalau macem-macem sama Nadir gue! Gue gak segan pukul pala pake tongkat baseball." Haechan mengacungkan dua jari tengahnya pada Jevano dan turun dari pelaminan.
"sayang kamu mau makan ga? Buna ambilin makan ya." Ucap winata, Nadir hanya mengangguk.
Sejujurnya perutnya sudah keroncongan dari tadi, berdiri tersenyum sembari bersalaman dengan para tamu, Nadir menoleh melihat Jevano yang menyeder di kursinya seperti di rumah sendiri.
"Jevan! Duduknya yang spoan!" peringat Tio sembari menepuk pundak Jevano, Jevano berdecak sebal dan bangkit dari posisinya.
"ini sayang, makan dulu." Winata memberikan sepiring makanan yang berisi lauk yang begitu menarik, memang makanan di acara pernikahan kadang menarik selera makan sampai mau nambah tapi malu.
"Aduh, pengantin lagi makan suapin dong suaminya." Ucap sang MC melihat pengantin yang sedang makan, Nadir menatap panik, mau makan saja susah! Banyak pasang mata yang menatap ke arahnya.
"suapin jevannya sayang." Ucap Tio, Nadir gelagapan ia harus bagaimana? Jevano sudah pasrah dan ingin segera mengakhiri acara ini secepat mungkin.
Nadir mengambil satu sendok makan penuh berisi nasi dan daging, Jevano menatap sendoknya yang penuh. "Kebanyakan, sekalian aja pake sendok semen." protes Jevano, namun Nadir memelototinya seakan berkata -Makan! Mau tak mau Jevano membuka mulutnya dan memakan satu dendok penuh sampai pipinya mengembung penuh makanan, Nadir tersenyum puas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Raga [ Nomin ] || ✅
Romance✒노민 [Completed] Jaman siti nurbaya memang sudah terlewat jauh, tapi tradisinya soal perjodohan tak pernah luruh. Jevano Jendral Juanda harus menerima kenyataan bahwa ia di jodohkan dengan rival sekampusnya yang tuli bernama Nadir Ragahaya. ©Sunnypw...