14. De Javu

416 39 0
                                    

Cherry diam termenung di atas kasurnya. Mengingat kembali pengakuan Rendy yang terus terngiang-ngiang di dalam kepalanya.

"Tuh bocah, ya! Bisa-bisanya bikin anak perawan overthinking!" gerutu Cherry dalam hati. Cherry terbayang momen dimana Rendy membuat pengakuan.

"Ada yang mau gue omongin!"

"Ngomong aja, sih!"

"Gue mau jadi bodyguard lo juga!"

"Ndasmu!"

Cherry tersadar dari lamunannya saat tiba-tiba merasakan air mengalir dari rambutnya. Dengan sengaja Melda menumpahkan es teh di rambut Cherry.

"Melda! Sial-"

"MELDA!"

Semua perhatian sontak tertuju pada suara bariton yang tiba-tiba menyela. Daniel, dan tepat di sampingnya ada Rendy.

"Belum cukup hukuman dari gue?" Daniel berjalan mendekat ke arah Melda.

"Skors selama satu Minggu belum cukup?"

"Oh, Cherry banyak juga pelindungnya ya!" sarkas Melda yang cepat dibalas Rendy, "Yakali jadi pelindung lo, najis banget!"

"Kenapa sih kalian selalu belain dia mulu?! Dia tuh gak sakit! Dia cuma pura-pura!"

Melda berjalan ke arah Daniel, dengan mata berkaca-kaca mengapit lengan Daniel.

"Cherry bukan anak baik! Dia cuma sandiwara, jangan deket-deket dia Daniel. Lo ketua OSIS, lo dihormati banyak orang! Kenapa juga lo mau ngurusin anak cacat?!"

"Udah? Sekarang giliran gue. Gue cuma mau bilang, fuck you!" balas Daniel dan menarik Cherry pergi menjauh, meninggalkan Rendy bersama Melda sendirian.

"Pergi lo miskin!" seru Melda kepada Rendy.

Bukannya pergi, Rendy justru mencengkeram tangan Melda dengan kasar.

"Lo gak jera ya udah diskors ..., mau gue yang hukum? Jangan lupa, selain miskin gue juga anak berandalan. Di sekolah lo mungkin aman, tapi di luar sekolah ... itu wilayah gue."

Melda berkaca-kaca menatap Rendy, ingin mendapat belas kasih. Bukan belas kasih Rendy yang di dapatkannya, melainkan wajah datar Rendy.

"Dan lagi, jangan sok kaya di depan gue Melda. Keluarga gue donatur terbesar di sekolah ini. Sedangkan lo, kaya karena check in aja bangga! " lirih Rendy sambil tertawa renyah.

Rendy melempar sejumlah uang cash, tepat di tubuh Melda. Dan berkata dengan sinis, "Noh! Buat beli harga diri lo! Juga, jangan suka buang-buang sel telur lo di hotel. Najis banget!"

"RENDY!"

"Fuck you, bitch!" ucap Rendy sambil mengacungkan kedua jari tengahnya, kemudian melenggang pergi.

Memang, Rendy dikenal sebagai orang miskin. Namun, tidak ada yang tahu bahwa Rendy adalah putra tunggal dari donatur terbesar di sekolah ini. Dia hanya miskin karena hanya ingin mencoba jadi miskin saja.

***

Cherry tersenyum kecil, menatap layar smartphonenya. Mulutnya sesekali mendengus kesal.

|Daniel Sekseh 🌚
Belajarnya yang rajin!

🍒|
Males ah, gak disemangati ayang!

|Daniel Sekseh 🌚
Emang lo punya?

🍒|
Pinjem ayang orang boleh gak, sih?

|Daniel Sekseh 🌚
Ndasmu!

🍒|

Makanya, buruan jadiin gue pacar lo!
Dan kalau lo mau apa-apain gue, boleh banget!

|Daniel Sekseh 🌚
Jangan pasrah gitu dong!

🍒|

Gue banting harga gini cuma ke elo ya .., jangan pura-pura gak ngerti deh!
🍒|
Off. Kit ati!

Cherry meletakkan smartphonenya dengan kesal. Wajahnya ia tenggelamkan diantara tumpukan lengannya.

"Daniel sialan!" gerutunya lirih.

"Cherry, tugas lo udah?" tanya Kara. Satu-satunya teman wanita yang Cherry

"Lah, emang ada? Tugas apa?"

"Tugas dari Bu Sri!"

"Bu Sri saha¹?"

"Guru konseling! Gila lo ya, nama guru sendiri aja kagak inget!"

"Loh! Bukannya dia udah gak hidup?"

"Bangke lo! Orangnya masih hidup juga, kemarin gue ketemu beliau lagi mabok minum es marimas."

Cherry dan Kara tergelak tawa, kemudian saling ber tos ria. Keduanya sontak berhenti tertawa saat guru yang dimaksud masuk ke dalam kelas untuk memulai pembelajaran.

Satu jam berlalu, tidak semenit pun Cherry tertarik dengan topik yang dibahas guru wanita tersebut. Namun, sepatah kalimat tiba-tiba menarik perhatian Cherry.

"Dissociative Identity Disorder atau yang lebih dikenal kepribadian ganda adalah penyakit psikologis berupa memiliki lebih dari satu kepribadian dalam dirinya."

"Apa faktor yang menyebabkan penyakit itu, Bu Sri?" tanya Kara.

Cherry menatap Bu Sri dengan serius, menunggu jawaban dari pertanyaan tersebut.

"Umumnya karena adanya trauma psikis pada pemilik tubuh. Misalnya, tindakan kekerasan, pelecehan, korban broken home, dan lain sebagainya."

"Apa yang terjadi jika kepribadian lainnya itu menguasai pemilik tubuh?" tanya teman sekelas Cherry.

Cherry menunggu jawaban Bu Sri, tanggannya tiba-tiba menjadi gemetar, kepalanya pusing, dan tubunya menjadi berkeringat. Hanya saja, Cherry merasa pernah mendengar penjelasan yang sama.

"Pemilik tubuh akan-"

KRING

Sontak seisi kelas mendesah kecewa saat Bu Sri tidak melanjutkan penjelasannya.

Cherry diam termenung, dia terus mencari jawaban atas perasaan yang ia rasakan. Momen ini terasa deja vu² di ingatannya.

TING

Dering notifikasi pesan masuk. Cherry menatap pada layar smartphonenya.

|Daniel Sekseh 🌚
Mau makan apa?

|Rendy.
Mau makan apa?

"Kenapa gue ngerasa pernah kenal sama kalian?" gumam Cherry pada dirinya sendiri.

***

¹ siapa (dalam bahasa Sunda)
² fenomena merasakan sensasi kuat bahwa suatu peristiwa atau pengalaman yang saat ini sedang dialami sudah pernah dialami di masa lalu.

Big BabysitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang