6. Daniels Kai

1.4K 125 111
                                    

Daniels Kai.

Laki-laki berparas elok yang menjabat menjadi ketua OSIS di SMA Preba. Menjadi ketua OSIS tentu saja mengharuskan Daniel menyumbangkan beberapa penghargaan dan piala untuk SMA Preba.

Daniel berada di K2, kelas untuk orang-orang berprestasi namun mengalami kekurangan dalam faktor keuangannya.

Daniel bisa disebut bukan pure miskin. Daniels semasa kecil hidup bergelimang harta diasuh kedua orang tua kandungnya. Namun, semuanya berbeda saat Daniels beranjak dewasa. Daniel mulai mengerti apa yang terjadi di hidupnya selama ini.

Daniels memutuskan meninggalkan keluarga yang toxic di Bandung, dan memilih pergi ke Jakarta untuk menyusun masa depannya di sekolah Preba. Selain itu, tentu untuk mengumpulkan informasi mengenai apa yang terjadi dengan dirinya selama ini.

Bohong jika Daniels merasa baik-baik saja hidup miskin. Bahkan, Daniels pernah tidak makan selama tiga hari karena kemiskinannya yang semakin lama semakin mengikis tubuh berotot yang dimilikinya.

Daniels memiliki paras yang tampan, tubuh atletis, dan kulit yang cerah. Walau dengan semua hal itu, tetap membuat Daniels kesusahan mencari kerja part time yang bergaji tinggi.

"Eh, lo seriusan jadi baby sitter?" tanya Rendy, teman sekamar Daniels.

"Hm."

Daniel tinggal di mini studio dengan Rendy, keduanya memiliki wajah yang rupawan tetapi kantongnya sungguh merasa kesepian.

"Gila lo, ya?! Kalo lo mau duit banyak gak perlu jual harga diri lo kayak gini! Lo cukup balik ke rumah orang tua lo, kelar dah semua masalah lo."

"Ngapain gue susah-susah kabur kalo ujung-ujungnya balik lagi ke nyokap bokap gue?!" sarkas Daniel sambil menoyor kepala Rendy pelan. "Gak berguna banget nasehat lo!" lanjutnya.

"Main toyor aja lu! Kasihan tengkorak gue yang ganteng ini!"

Daniel memutar matanya malas, tidak tahan dengan Rendy yang terlalu mencintai tubuhnya sendiri. Sambil berjalan merapikan kasurnya, Daniel berkata, "Kalo jadi baby sitter tetep bikin gue gak punya banyak duit, pilihan terakhir gue jual organ dalem lo!"

Rendy melongo tak percaya dengan ucapan sarkastik yang baru saja dilontarkan sahabatnya, dengan gemas mulutnya ia monyong-monyong kan dan siap menyerbu wajah Daniel. Rendy tau pasti kalau Daniel sangat membenci dicium sesama pria.

"Mau ngapain lo?!"

Rendy tersenyum kecil, kemudian membasahi mulutnya dan memegang kepala Daniel dengan lembut. "Give me some kiss, Dude!" bisik Rendy di dekat telinga Daniel.

Daniel yang terkejut sontak mendorong paksa wajah Rendy, dan berseru, "Setan!"

Daniel bergidik ngeri, karena hal itu Rendy justru semakin genjar menggoda Daniel dengan mengusap-usap perutnya yang berotot dengan sensual.

"Bitc-! Jauh-jauh dari gue!" Daniel mendorong Rendy dengan keras kemudian bergegas memakai jaketnya dan bersiap menuju suatu tempat.

"Mau kemana lo?"

"Mau ke rumah keluarga Hayley!"

Big BabysitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang