Setelah makan malam, seperti biasa Linda duduk santai di ruang TV. Dia melihat film dokumenter dari salah satu channel TV kabel.
Arta menghampirinya namun ia duduk di bawah dengan beralaskan karpet. Tepat di sebelah kaki Linda.
"Mas kok duduk di bawah? Duduk atas mas!" Pinta Linda.
Rasanya tak sopan karena istri duduk lebih tinggi daripada suami."Mau mijitin kakimu. Pasti capek pake sepatu jinjit terus.... " Balas Arta dan mulai memijit kaki Linda.
"Nggak usah mas. Nggak enak kalo diliat Jey.... " Balas Linda dengan menggoyangkan kakinya seakan melarang.
Linda merasa malu, aneh dan risih saat Arta memegang betisnya."Padahal aku mijit gini karena saran Jey. Soalnya kata Jey, kamu kalo capek minta pijitin Jey kan?"
"Astaghfirullah Jey... Jey...Aibku apalagi yang kamu buka?"
Arta tertawa dan tetap memijit.
"Mas, jangan duduk di bawah donk. Aku nggak enak...." Linda kembali berucap.
"Kamu tiduran di sofa, sambil aku pijitin ya?" Sahut Arta dan berdiri lalu duduk di sebelah Linda.
"Mas jangan aneh-aneh. Ada Jey.... " kata Linda dengan matanya melihat ke arah ruang makan.
"Aneh-aneh gimana? Ini cuma mijit, Lin." Balas Arta.
"Ayo cepet baring! Kakinya taruh sini!" Pinta Arta dengan menepuk pahanya.
Linda menuruti apa kata Arta, perlahan ia merebahkan tubuhnya. Kini kakinya ada di pangkuan Arta.
Dia mulai memijit kaki Linda.
Meskipun hamil, tapi kaki Linda belum menunjukkan tanda-tanda membengkak."Kamu nggak takut jatuh pake sepatu jinjit gitu?" Tanya Arta.
"Uda kebiasaan.... " Jawab Linda.
"Nggak kepengen pake sepatu yang datar aja? Kalo mau, aku beliin.... "
Linda tertawa lirih mendengar saran Arta.
"Kok ketawa? Kamu nggak suka?" Tanya Arta.
"Aku punya banyak mas.... " Jawab Linda dengan kekehan.
"Kenapa nggak di pake? Besok kerja pake yang datar ya?"
"Bulan depan aja ya mas... " Linda masih menawar.
"Ngapain nunggu bulan depan?"
"Nggak papa.... "
"Besok harus pake yang datar! Kalo nggak mau, nggak usah berangkat kerja!" Arta berucap dengan tegas.
"Tapi aku masih bisa jalan. Beneran!" Linda masih bersikeras memakai sepatu jinjitnya.
"Aku tau kalo kakimu bagus, apalagi kalo pake sepatu jinjit. Tapi tolong, untuk sementara libur dulu ya. Pake yang datar aja..." Balas Arta dengan sabar.
"Emang kakiku bagus ya mas?" Tanya Linda dengan tersenyum malu-malu. Ia memberanikan diri menggoda Arta.
"Bagus donk....kalo bukan suaminya yang muji, mau siapa lagi?"
Hati Linda berdesir ketika mendengar kata suami. Dia kembali terkekeh."Bagian mana yang sering dipijit sama Jey?"
"Biasanya telapak kaki...."
"Gini?" tanya Arta dengan memijit telapak kaki Linda.
Linda menjawab dengan anggukan.
"Anaknya belum gerak ya?"
"Tadi uda. Abis makan..."
KAMU SEDANG MEMBACA
#3 (Never) Walk Alone=={END}
RomanceCerita ini tentang Arta Laksono. Sepupu Aji (Cinta yang berliku) dan Angga (A Drama). Ini silsilah nya. Jangan tanya silsilah ortunya ya. Emak bingung cari nama. 1. Arta + Akmal 2. Abimana+Amira+Aksa 3. Angga+Arya 4. Aji+Amar 5. Aline+Adila