2 || SABITA

13.5K 1.3K 22
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

"Kapan aku takut sama kamu, Yum?" Ucapannya hanya bisa tersimpan dalam hati. Haha, mana berani dia bilang langsung. Dia hanya berani dalam hati. Lemah, yah dia memang gadis yang lemah.

"Kayaknya lo benar-benar harus dikasih pelajaran deh, soalnya makin kesini lo gak tau diri." ucap Mayumi sambil mengusap pipi Sabita, menepuknya pelan, lalu Mayumi mendorong kepala Sabita sampai teroleh kesamping.

"Sadar, Sabita. Kehadiran lo disekolah ini buat jadi babu kita," ledek Mayumi.

Tiba-tiba kantin menjadi ribut, Mayumi yang bingung pun lantas menoleh kearah pintu masuk. Ternyata Gizzan dan teman-temannya. Mayumi tersenyum lebar menatap Gizzan yang berjalan menuju kearahnya.

Semua orang membukakan jalan buat Gizzan dan yang lainnya.

"Hi Gizzan."

Gizzan menatap datar Mayumi. Ekor matanya melirik Sabita yang menunduk,

"Awas! Dia urusan gue."

Mayumi mencibir kesal, dia mendekati Gizzan dan mengusap lengan cowok itu. "Aduh, aku ikut ya? Aku belum puas loh, kasih dia pelajaran"

Tatapan Gizzan menajam melihat tangan Mayumi yang seenaknya menagusap lengannya.

"Lepasin tangan lo, atau gue patahin?"

Mayumi meringis, "Eh-eh, maaf." Mayumi langsung saja melepaskan tangannya dari lengan Gizzan.

"Gue peringati sekali lagi sama lo, Mayumi! Gue, gak mau disentuh! Apalagi sama lo, Mayumi!" Tegas Gizzan, Mayumi menunduk lalu mengangguk mengerti.

"Sekarang lo bisa pergi," ucap Gizzan. Mayumi dengan terpaksa pergi meninggalkan mereka, dan diikuti teman-temannya.

Gizzan lalu menolehkan kepalanya ke teman-temannya, Yang dilihatnya mereka sudah duduk dengan tenang di tempat Sabita. Gizzan pun ikut duduk di kursi yang pas dimuka Sabita, matanya menatap Sabita.

Jadilah Sabita dikepung oleh lima cowok itu.

"Xan, pesan bakso satu." titah Gizzan.

"Perasaan lo gak suka bakso Gizz," ucap Xankar bingung.

Gizzan menunjuk Sabita lalu berkata lagi, "Buat dia."

Mereka semua yang ada ditempat itu tentunya sangat terkejut dengan apa yang dibilang Gizzan. Termasuk Sabita, dia menatap bingung Gizzan namun setelahnya dia menunduk karena Gizzan balik menatapnya tajam.

SABITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang