***
"WOY BISU LO DIPANGGIL GURU BK."
Sabita menghentikan aktivitas membacanya. Dia mengangkat kepalanya menatap sang pelaku yang berteriak, padahal pendengarannya cukup tajam.
Membuang napas panjang ia bangkit berdiri dan melangkahkan kakinya menuju ruang bk. Pasti karena ulahnya kemarin yang bolos semua pelajaran.
Sesampainya di ruang bk Sabita tanpa permisi ia langsung duduk ditempat yang sudah disediakan.
Pak Harto meringis, "Sepertinya kamu akan kembali seperti di sekolah dulu," ucapnya.
Sabita disekolah dulu sangat nakal, ia selalu bolos sekolah, dan ia juga melakukan hal-hal yang sekolah benci. Tepatnya dia itu baru kelas 10 dan sudah berani mengeluarkan sifat nakalnya itu. Masa-masa yang indah untuk diingat.
Namun setelah kejadian yang dimana membuat Sabita seperti ini, semuanya berubah drastis. Sabita menjadi lemah.
"Sudahlah. Saya mau tanya, kenapa kamu bolos semua mata pelajaran?"
Sabita diam.
Pak Harto mengusap pelipisnya, "Saya heran kenapa bisa saya punya murid kayak kamu."
Sabita hanya menampilkan wajah datarnya, dia tak tahu mau jawab apa.
"Saya seperti berbicara dengan batu." gumamnya pelan.
"Baiklah, saya akan kasih kamu hukuman. Kamu catat semua sejarah yang ada di Indonesia!"
Mata Sabita membulat sempurna. Sabita meneguk ludahnya sendiri, bagaimana mungkin dia bisa catat semua sejarah Indonesia yang bisa dibilang lebih dari satu buku.
"Berhubung ini hari rabu saya kasih kamu waktu sampai hari senin depan. Mengerti Sabita?"
Sabita mengangguk lalu beranjak pergi dari sana. Sebenarnya pak Harto ini tahu atau tidak kalau dia anak ipa? Huh, sangat-sangat sialan.
Sabita ingin menangis rasanya. Coba saja kalau dia tidak bolos kemarin, mungkin dia tidak akan memikirkan sejarah Indonesia ini. Namun apa boleh buat? Dia tidak bisa lagi melawan atau membangkang seperti dulu.
***
Seperti yang dibilang tadi siang. Malam harinya Gizzan dan anggota inti Tossico telah sampai di arena balapan jam 1 malam. Sepi, karena Javas ingin hanya mereka-mereka yang tahu balapan ini. Entah apa yang direncanakan Javas, namun Gizzan juga harus hati-hati. Javas tak kalah liciknya dengan dirinya, tapi Gizzan lebih dari javas.
Di arena balapan kali ini, hanya ada geng Orion dan Tossico.
Gizzan sudah di atas jok motor, dengan memakai jaket berlambang Tossico. Dia melirik kesamping dan mendapati Javas yang tengah menatapnya.
"Kemenangan dalam balapan lo udah jadi makanan sehari-hari. Tapi gue pastikan, malam ini lo kalah," ucapnya dengan tersenyum miring.
"Bacot lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
SABITA
Teen FictionDisclaimer: Harsh word, Ignore timestamp, sorry for the typo, 100% fiction!⚠️ "Lo harus pacaran sama Sabita, cewek bisu, selama 21 hari." Semuanya yang ada disana terkejut setengah mati mendengar tantangan yang diberikan Javas. Sama halnya juga deng...