***
Puluhan motor anggota Tossico berhasil memenuhi jalanan malam kota jakarta melewati gedung-gedung besar dan tinggi. Motor Gizzan berada di barisan paling depan untuk memandu perjalanan mereka. Kemudian diikuti dengan anggota inti Tossico lainnya.
Sabita yang duduk dibonceng Gizzan merentangkan kedua tangannya lebar-lebar, dia memejamkan matanya menikmati angin malam yang menerpa tubuhnya.
Rasa senang kian ia rasakan saat Gizzan berucap kepadanya. "Woi, pegangan! Awas kalau lo jatuh, gue nggak tanggung jawab," titah Gizzan.
Sabita tertawa kecil dia mengeggam kuat ujung jaket Gizzan. "Ini udah," ucap Sabita.
Gizzan menunduk, dia melihat tangan mungil Sabita yang menggenggam ujung jaketnya. Dia berdecak, dia mengambil tangan mungil itu dan melingkarkan nya ke pinggangnya.
Sabita terkejut dengan perlakuan Gizzan, namun tak lama dia tersenyum. Dia mengeratkan pelukannya pada pinggang Gizzan, ia menaruh dagunya di bahu lebar milik Gizzan. "Semoga ini nggak cepat berakhir," ucapnya.
Dari samping Sabita terus menerus menatap Gizzan, walaupun cowok itu memakai helm namun Sabita masih melihat wajah cowok itu.
"Ck, kamu nggak bosan apa ganteng terus?" Monolognya.
Lagi-lagi Sabita tertawa sendiri, "Terlihat seperti wujud jodohku."
Gizzan mendengarnya, namun dia hanya diam.
Sabita kembali mengeratkan pelukannya. Andai ini dia dan Gizzan bisa selamanya begini mungkin Sabita akan menjadi perempuan yang paling bahagia dimuka bumi tapi sayangnya Sabita sadar, semua tidak ada yang abadi. Salah satu dari mereka pasti akan pergi, dan Sabita berharap bukan Gizzan yang pergi duluan tapi dirinya. Dia tak sanggup jika Gizzan pergi duluan, dia sudah pernah cerita kan? Kalau alasan dia bertahan adalah Gizzan, dan jika Gizzan pergi mungkin Sabita juga akan menyusul.
Tak ada yang bisa diharapkan Sabita di dunia ini selain ... Gizzan. Tapi berharap pada cowok yang lupa ingatan itu juga membuat Sabita rasa dia tak bisa berharap banyak.
Gizzan lupa akan dirinya.
Sabita menarik napasnya, masih ada 13 hari. Dia harap 13 hari ini Gizzan akan mengingatnya. Semoga juga tidak ada masalah.
Perjalanan mereka masih berlanjut sesuai dengan titah Gizzan kemarin, mereka akan keliling kota jakarta. Lampu-lampu kota adalah pemandangan yang menarik buat menemani perjalanan mereka.
"YOWW, TOSSICO NIH SENGGOL DONG," teriak Xankar saat jalanan yang mereka lalui sudah sepi.
"KITA APA?"
"TOSSICO!!!"
"ASIK."
"TOS TAMBAH SICO JADI APA?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SABITA
Teen FictionDisclaimer: Harsh word, Ignore timestamp, sorry for the typo, 100% fiction!⚠️ "Lo harus pacaran sama Sabita, cewek bisu, selama 21 hari." Semuanya yang ada disana terkejut setengah mati mendengar tantangan yang diberikan Javas. Sama halnya juga deng...